Waspadai Arus Balik Idul Adha, 200.000 Kendaraan Lewati Jateng
loading...
A
A
A
SEMARANG - Lonjakan kendaraan akan terjadi dalam arus balik Idul Adha pada Minggu (2/8/2020) besok. Diperkirakan 200.000 kendaraan akan melewati Jawa Tengah menuju arah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Prediksi itu salah satunya didasarkan pada lonjakan arus mudik yang terjadi pada Kamis (30/7/2020).
"Mari kita waspadai bersama kemungkinan lonjakan arus balik besok Minggu. Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berwenang untuk menjaga agar lonjakan tersebut tidak menyebabkan kemacetan yang parah, dan yang penting keselamatan masyarakat terjaga, serta terhindar dari penularan virus COVID-19," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Arman Achdiat saat dihubungi wartawan, Sabtu (1/8/2020). (Baca juga: Baru Pertama Potong Hewan Kurban, Ustaz Abdul Somad Dibimbing Juleha)
Diketahui sebelumnya ada 200.000 lebih kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui jalan tol pada arus mudik Idul Adha , Kamis (30/7/2020) dan Jumat (31/7/2020) lalu, sehingga terjadi kemacetan panjang di ruas tol Jakarta-Cikampek. Melonjaknya arus di tol tersebut sebagian besar dari arus itu menuju Jawa tengah, Yogyakarta dan sebagian ke Jawa Timur. Jumlah itu belum termasuk kendaraan yang masuk ke Jawa tengah melalui jalur biasa, dengan begitu diperkirakan ada arus balik yang cukup besar. (Baca juga: Revisi PP No 35/2019 Rampung, Gaji ke 13 PNS Cair Pekan Depan)
"Tidak tertutup kemungkinan yang semua melalui jalur biasa, karena ingin cepat saat balik memilih memakai tol. Begitu juga sebaliknya. Kemungkinan itu harus diwaspadai supaya Kamseltibcarlantas tetap terjaga," katanya.
Arman mengakui ada kemungkinan arus balik terjadi sampai Senin (3/8/2020), meski puncaknya terjadi pada Minggu (2/8/2020). "Kalau bicara kemungkinan, ya pasti selalu ada. Karena itu dalam mengantisipasi kita memakai berbagai strategi, termasuk membuat keputusan cepat karena kondisi. Perlu kami sampaikan di sini, setiap kebijakan pengaturan dan diskresi selalu dilandasi data faktual dan kondisi aktual," tandasnya.
Mengenai pemberlakukan contraflow di ruas jalan tol seperti yang terjadi saat arus mudik, Arman menyatakan sangat tergantung keadaan. Kalau dipandang perlu, maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas, termasuk di ruas tol. "Bukan hanya pemberlakuan contraflow, tapi bisa juga menutup sementara gerbang tol kalau diperlukan. Atau mengalihkan arus ke luar tol untuk sementara," ujarnya.
Dirlantas mengimbau agar masyarakat yang akan berkendara mempersiapkan secara cermat kebutuhannya, termasuk kelengkapan surat dan peralatan pendukung. Surat-surat seperti SIM dan STNK, wajib ada. Peralatan PPPK dan segitiga pengaman, tidak boleh dilupakan. Persediaan minum dan makan darurat juga perlu. Kalau mau lewat tol, jangan lupa cek saldo uang elektroniknya, supaya tidak mengganggu kelancaran. "Jangan lupa masker dan siapkan hand sanitizer juga," tegasnya.
Jajaran Polda Jateng selain menyiagakan personel di pos-pos pengamanan yang ada, juga menyiapkan petugas PJR di ruas tol sebanyak 73 personel. Juga disiagakan personel lainnya untuk melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali) di beberapa ruas.
Jawa Tengah memiliki 26 exit tol dengan 3 jalur panjang yaitu Adiwerna Tegal Slawi-Gandulan Pemalang sepanjang 30 km, Gandulan-Pekalongan 30 km dan yang terpanjang Kandeman-Weleri 36 km. Di sepanjang tol terdapat 16 rest area, delapan di jalur A dan 8 lainnya di jalur B. Rest area yang ada memiliki dua kategori tipe A memiliki fasilitas umum ditambah dengan adanya SPBU dan tipe B hanya fasilitas umum, tanpa SPBU. Tipe A terdapat di 9 lokasi dan tipe B tujuh lokasi.
Dirlantas mengimbau para pengelola angkutan barang, sebisa mungkin menyesuaikan jadwal perjalanan armadanya dengan memperhitungkan kemungkinan terjadinya puncak arus balik. Penjadwalan yang baik perlu untuk efisiensi, karena jika berada di arus padat kebutuhan bahan bakarnya melonjak, dan faktor risikonya naik.
Sementara Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau bagi mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih untuk tidak kembali ke Jakarta melalui jalan tol selama periode libur Idul Adha agar mengurangi kemacetan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan imbauan ini demi kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Imbauan itu dinilai penting dan berguna bagi semua pihak termasuk pengelola angkutan barang.
"Mari kita waspadai bersama kemungkinan lonjakan arus balik besok Minggu. Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berwenang untuk menjaga agar lonjakan tersebut tidak menyebabkan kemacetan yang parah, dan yang penting keselamatan masyarakat terjaga, serta terhindar dari penularan virus COVID-19," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Arman Achdiat saat dihubungi wartawan, Sabtu (1/8/2020). (Baca juga: Baru Pertama Potong Hewan Kurban, Ustaz Abdul Somad Dibimbing Juleha)
Diketahui sebelumnya ada 200.000 lebih kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui jalan tol pada arus mudik Idul Adha , Kamis (30/7/2020) dan Jumat (31/7/2020) lalu, sehingga terjadi kemacetan panjang di ruas tol Jakarta-Cikampek. Melonjaknya arus di tol tersebut sebagian besar dari arus itu menuju Jawa tengah, Yogyakarta dan sebagian ke Jawa Timur. Jumlah itu belum termasuk kendaraan yang masuk ke Jawa tengah melalui jalur biasa, dengan begitu diperkirakan ada arus balik yang cukup besar. (Baca juga: Revisi PP No 35/2019 Rampung, Gaji ke 13 PNS Cair Pekan Depan)
"Tidak tertutup kemungkinan yang semua melalui jalur biasa, karena ingin cepat saat balik memilih memakai tol. Begitu juga sebaliknya. Kemungkinan itu harus diwaspadai supaya Kamseltibcarlantas tetap terjaga," katanya.
Arman mengakui ada kemungkinan arus balik terjadi sampai Senin (3/8/2020), meski puncaknya terjadi pada Minggu (2/8/2020). "Kalau bicara kemungkinan, ya pasti selalu ada. Karena itu dalam mengantisipasi kita memakai berbagai strategi, termasuk membuat keputusan cepat karena kondisi. Perlu kami sampaikan di sini, setiap kebijakan pengaturan dan diskresi selalu dilandasi data faktual dan kondisi aktual," tandasnya.
Mengenai pemberlakukan contraflow di ruas jalan tol seperti yang terjadi saat arus mudik, Arman menyatakan sangat tergantung keadaan. Kalau dipandang perlu, maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas, termasuk di ruas tol. "Bukan hanya pemberlakuan contraflow, tapi bisa juga menutup sementara gerbang tol kalau diperlukan. Atau mengalihkan arus ke luar tol untuk sementara," ujarnya.
Dirlantas mengimbau agar masyarakat yang akan berkendara mempersiapkan secara cermat kebutuhannya, termasuk kelengkapan surat dan peralatan pendukung. Surat-surat seperti SIM dan STNK, wajib ada. Peralatan PPPK dan segitiga pengaman, tidak boleh dilupakan. Persediaan minum dan makan darurat juga perlu. Kalau mau lewat tol, jangan lupa cek saldo uang elektroniknya, supaya tidak mengganggu kelancaran. "Jangan lupa masker dan siapkan hand sanitizer juga," tegasnya.
Jajaran Polda Jateng selain menyiagakan personel di pos-pos pengamanan yang ada, juga menyiapkan petugas PJR di ruas tol sebanyak 73 personel. Juga disiagakan personel lainnya untuk melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali) di beberapa ruas.
Jawa Tengah memiliki 26 exit tol dengan 3 jalur panjang yaitu Adiwerna Tegal Slawi-Gandulan Pemalang sepanjang 30 km, Gandulan-Pekalongan 30 km dan yang terpanjang Kandeman-Weleri 36 km. Di sepanjang tol terdapat 16 rest area, delapan di jalur A dan 8 lainnya di jalur B. Rest area yang ada memiliki dua kategori tipe A memiliki fasilitas umum ditambah dengan adanya SPBU dan tipe B hanya fasilitas umum, tanpa SPBU. Tipe A terdapat di 9 lokasi dan tipe B tujuh lokasi.
Dirlantas mengimbau para pengelola angkutan barang, sebisa mungkin menyesuaikan jadwal perjalanan armadanya dengan memperhitungkan kemungkinan terjadinya puncak arus balik. Penjadwalan yang baik perlu untuk efisiensi, karena jika berada di arus padat kebutuhan bahan bakarnya melonjak, dan faktor risikonya naik.
Sementara Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau bagi mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih untuk tidak kembali ke Jakarta melalui jalan tol selama periode libur Idul Adha agar mengurangi kemacetan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan imbauan ini demi kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Imbauan itu dinilai penting dan berguna bagi semua pihak termasuk pengelola angkutan barang.
(shf)