25 Rumah Keluarga Kurang Mampu di Kudus Direnovasi dalam Program RSLH

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 18:44 WIB
loading...
25 Rumah Keluarga Kurang Mampu di Kudus Direnovasi dalam Program RSLH
Serah terima rumah sederhana layak huni yang direnovasi dalam program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Kudus, Jawa Tengah. Foto/Ist
A A A
KUDUS - Sebanyak 35 rumah yang ditinggali keluarga berpenghasilan rendah di Jawa Tengah direnovasi dalam program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH). Rumah yang direnovasi berada di Kudus (25 unit), Blora (5 unit), dan Grobogan (5 unit).

Bertepatan dengan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Pemkab Kudus meresmikan 10 rumah layak huni di Kudus yang telah selesai direnovasi maupun bangunan baru.



Salah satu penerima bantuan dari program ini, Triyono warga Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini mengaku sangat bersyukur.

Rumah Triyono yang dahulu hanya bertembok karpet dan beralaskan tanah, kini berubah menjadi nyaman serta layak huni setelah dilakukan pembangunan ulang dengan konstruksi yang kuat dan kokoh.

“Rumah saya dulu hanya seperti gubuk. Ketika hujan pasti tampias karena temboknya hanya ditutupi terpal saja, barang-barang juga mau rubuh dan saya kalau mandi di pom bensin. Alhamdulillah sekarang bisa tidur dengan selayaknya,” ungkap Triyono di sela serah terima simbolis rumah sederhana layak huni, Jumat (25/8/2023).

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berharap program ini dapat memberi manfaat positif bagi para penerima bantuan dan berjalan secara berkelanjutan.


Peran serta pelaku usaha melalui program corporate social responsibility (CSR) sangat diperlukan agar membantu pemerintah mempercepat program penanggulangan kemiskinan ini.

“Rumah yang layak huni merupakan salah satu elemen dasar dalam mengentaskan kemiskinan. Kami berharap agar mereka yang memiliki rumah yang lebih baik, taraf hidup dan kesejahteraan para peneruma bantuan dapat semakin meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kudus, Hartopo mengatakan, dalam momentum Hapernas ini, ia optimistis ke depannya masyarakat di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Kudus yang memiliki hunian layak dapat dirasakan oleh seluruh warga berpenghasilan rendah.

“Sehingga dengan begitu, masyarakat menjadi lebih sehat dan produktif karena bernaung di dalam hunian yang nyaman untuk ditempati bersama keluarga. Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha merupakan energi positif yang sangat dibutuhkan agar seluruh upaya pengentasan kemiskinan dapat terakselerasi dengan baik,” katanya.

RSLH merupakan program kolaboratif sebagai bentuk nyata atas Penanggulangan Kemiskinan Esktrem (PKE) yang digagas Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 2021, dan dijalankan oleh Kemenko Bidang Perekonomian.

Selain bertujuan mengentaskan kemiskinan, RSLH juga menjadi komitmen bersama dalam upaya menaikkan taraf hidup masyarakat.

Deputy General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto, mengatakan program kolaboratif RSLH yang dijalankan pada tahun ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Pada 2023 ini pihaknya menyediakan anggaran Rp2 miliar guna membiayai renovasi maupun bangunan baru 35 rumah dengan masing-masing bantuan renovasi untuk setiap rumah berkisar dari Rp40 juta hingga Rp60 juta.

“Program renovasi rumah ini tak lepas dari upaya kami untuk ambil bagian dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem agar masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan memiliki rumah yang layak huni,” ujar Budiharto.

Lewat program RSLH dilakukan bedah rumah sehingga hunian tersebut memenuhi tiga hal dasar yakni Sehat, Aman, dan Layak. Dari sisi kesehatan, renovasi rumah melingkupi perbaikan terhadap sanitasi air kotor, pencahayaan serta memastikan udara tersirkulasi dengan baik.

Rumah yang direnovasi juga dibangun dengan konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga dapat menjadi tempat bernaung yang aman bagi seluruh keluarga.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2523 seconds (0.1#10.140)