Mengenal Sejarah dan Asal-usul Singkawang, Kota Berjuluk Seribu Kelenteng di Kalimantan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah dan asal-usul Kota Singkawang menjadi pembahasan menarik untuk diulas. Daerah ini berada di Provinsi Kalimantan Barat .
Sebagian masyarakat Indonesia tentu sudah sering mendengar kota Singkawan. Beberapa di antaranya mungkin pernah mengunjunginya.
Mengutip laman Pemkot Singkawang, daerah ini memiliki batas-batas wilayah. Di antaranya Kabupaten Sambas di utara, Kabupaten Bengkayan di selatan, Laut Natuna di barat, hingga Kabupaten Bengkayang di timur.
Singkawang merupakan kota pantai sekaligus perbukitan. Wilayah ini memiliki perpaduan topografi yang sangat unik.
Melihat ke belakang, Singkawang memiliki sejarah panjang dan asal-usul penyematan namanya yang menarik diketahui. Berikut ulasannya.
Singkawang dulunya adalah sebuah desa yang menjadi bagian dari wilayah kesultanan Sambas. Tempat ini biasa menjadi lokasi singgah para pedagang dan penambang emas Monterado yang kebanyakan dari negeri China.
Saat itu orang-orang China menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong (bahasa Hakka). Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai cukup menjanjikan, para penambang tersebut mulai menetap dan beralih profesi seperti menjadi petani dan pedagang.
Pada perkembangannya, Singkawang sempat menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Sambas (UU Nomor 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang. Pada 1981, daerah ini berubah menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981).
Setelah melewati jalan panjang, akhirnya Singkawang ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang. Kota ini diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah atas nama Presiden Republik Indonesia.
Seiring waktu, Singkawang semakin banyak dikenal orang. Daerah ini juga mendapat berbagai sebutan mulai dari Kota Amoi, Kota Seribu Kelenteng, hingga Hongkong Van Borneo.
Penamaan sebuah daerah wilayah biasanya ditentukan dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Salah satunya dengan melihat aspek historis dari tempat tersebut.
Hal ini sama seperti Kota Singkawan. Dulunya, keberadaan daerah ini sering dikaitkan dengan orang-orang China yang datang dan mulai menetap.
Maka dari itu, salah satu versi populer dari penamaan Singkawang ini juga berhubungan dengan orang China. Menurut keyakinan orang-orang Tionghoa dari suku Hakka, nama Singkawang berasal dari kata “San Kew Jong”.
Adapun artinya sendiri adalah kota yang terletak di antara laut, muara, gunung dan sungai. Bukan tanpa alasan, hal ini digunakan dengan melihat letak Singkawang yang berbatasan dengan Laut Natuna pada bagian barat dan berbatasan dengan Gunung Roban, Pasi, Raya, Gunung Poteng dan Sakok.
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul Kota Singkawang di Kalimantan Barat.
Sebagian masyarakat Indonesia tentu sudah sering mendengar kota Singkawan. Beberapa di antaranya mungkin pernah mengunjunginya.
Mengutip laman Pemkot Singkawang, daerah ini memiliki batas-batas wilayah. Di antaranya Kabupaten Sambas di utara, Kabupaten Bengkayan di selatan, Laut Natuna di barat, hingga Kabupaten Bengkayang di timur.
Singkawang merupakan kota pantai sekaligus perbukitan. Wilayah ini memiliki perpaduan topografi yang sangat unik.
Melihat ke belakang, Singkawang memiliki sejarah panjang dan asal-usul penyematan namanya yang menarik diketahui. Berikut ulasannya.
Sejarah Singkawang
Singkawang dulunya adalah sebuah desa yang menjadi bagian dari wilayah kesultanan Sambas. Tempat ini biasa menjadi lokasi singgah para pedagang dan penambang emas Monterado yang kebanyakan dari negeri China.
Saat itu orang-orang China menyebut Singkawang dengan kata San Keuw Jong (bahasa Hakka). Melihat perkembangan Singkawang yang dinilai cukup menjanjikan, para penambang tersebut mulai menetap dan beralih profesi seperti menjadi petani dan pedagang.
Pada perkembangannya, Singkawang sempat menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Sambas (UU Nomor 27 Tahun 1959) dengan status Kecamatan Singkawang. Pada 1981, daerah ini berubah menjadi Kota Administratif Singkawang (PP Nomor 49 Tahun 1981).
Setelah melewati jalan panjang, akhirnya Singkawang ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang. Kota ini diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah atas nama Presiden Republik Indonesia.
Seiring waktu, Singkawang semakin banyak dikenal orang. Daerah ini juga mendapat berbagai sebutan mulai dari Kota Amoi, Kota Seribu Kelenteng, hingga Hongkong Van Borneo.
Asal-usul nama Singkawang
Penamaan sebuah daerah wilayah biasanya ditentukan dengan berbagai alasan dan pertimbangan. Salah satunya dengan melihat aspek historis dari tempat tersebut.
Hal ini sama seperti Kota Singkawan. Dulunya, keberadaan daerah ini sering dikaitkan dengan orang-orang China yang datang dan mulai menetap.
Maka dari itu, salah satu versi populer dari penamaan Singkawang ini juga berhubungan dengan orang China. Menurut keyakinan orang-orang Tionghoa dari suku Hakka, nama Singkawang berasal dari kata “San Kew Jong”.
Adapun artinya sendiri adalah kota yang terletak di antara laut, muara, gunung dan sungai. Bukan tanpa alasan, hal ini digunakan dengan melihat letak Singkawang yang berbatasan dengan Laut Natuna pada bagian barat dan berbatasan dengan Gunung Roban, Pasi, Raya, Gunung Poteng dan Sakok.
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul Kota Singkawang di Kalimantan Barat.
(okt)