DPPM UI dan Kimia Farma Periksa Kesehatan 3.000 Tenaga Pekerja Konstruksi di IKN
loading...
A
A
A
PENAJEM PASER UTARA - Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) menggelar pemeriksaan kesehatan bagi pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN).
Ini sebagai kontribusi UI dalam mendukung pembangunan IKN melalui program pengabdian masyarakat berjudul ‘Peran Universitas Indonesia dalam Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur Melalui Akselerasi Health and Education’.
Setidaknya ada 3.000 pekerja konstruksi yang mengikuti pemeriksaan kesehatan ini. Mulai dar pemeriksaan tanda-tanda vital, skrining malaria, cek glukosa darah, dan konsultasi kesehatan ke dokter.
Direktur DPPM UI, Agung Waluyo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak. Antara lain Deputi Sosial, Budaya, dan Pengabdian Masyarakat Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), PT Kimia Farma Laboratorium dan Klinik.
Dirjen PTM Kementrian Kesehatan RI, PT Paragon Technology and Inovation, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara dan Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan di IKN.
“Kami bangga berkontribusi dalam misi nasional ini untuk membangun IKN khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat mendorong pembangunan IKN semakin baik,” kata Agung, Senin (21/8/2023).
Direktur Pelayanan Dasar OIKN Suwito mengatakan, kerja sama ini mencerminkan pendekatan holistik terhadap pembangunan IKN. Kemudian juga menghubungkan sektor pemerintah, swasta, dan pendidikan dalam kemitraan yang sinergis.
Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya dari berbagai sektor, Indonesia dapat memastikan bahwa IKN akan menjadi simbol dari pertumbuhan ekonomi yang merata dan pembangunan yang berkelanjutan.
“Program ini diharapkan tidak hanya membantu IKN dalam menghadapi tantangan kesehatan dan pendidikan yang mendesak, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk Indonesia yang lebih adil, merata, dan berkelanjutan,” katanya.
Direktur PT Kimia Farma Laboratorium dan Klinik, Ardhy mengatakan, kerja sama ini bertujuan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di IKN. Kerja sama bukan hanya untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan, tapi juga pelatihan tenaga kesehatan.
“Kolaborasi ini langkah penting dalam misi kami membangun IKN sebagai kota yang berkelas dunia untuk semua rakyat Indonesia, ke depan kami dan Universitas Indonesia akan terus melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas Kesehatan di IKN,” katanya.
Suyono, salah satu pekerja konstruksi di IKN mengatakan, dirinya merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini. Selama berada di hunian pekerja konstruksi (HPK) IKN dirinya mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan.
Ini sebagai kontribusi UI dalam mendukung pembangunan IKN melalui program pengabdian masyarakat berjudul ‘Peran Universitas Indonesia dalam Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur Melalui Akselerasi Health and Education’.
Setidaknya ada 3.000 pekerja konstruksi yang mengikuti pemeriksaan kesehatan ini. Mulai dar pemeriksaan tanda-tanda vital, skrining malaria, cek glukosa darah, dan konsultasi kesehatan ke dokter.
Direktur DPPM UI, Agung Waluyo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak. Antara lain Deputi Sosial, Budaya, dan Pengabdian Masyarakat Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), PT Kimia Farma Laboratorium dan Klinik.
Dirjen PTM Kementrian Kesehatan RI, PT Paragon Technology and Inovation, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara dan Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan di IKN.
“Kami bangga berkontribusi dalam misi nasional ini untuk membangun IKN khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat mendorong pembangunan IKN semakin baik,” kata Agung, Senin (21/8/2023).
Direktur Pelayanan Dasar OIKN Suwito mengatakan, kerja sama ini mencerminkan pendekatan holistik terhadap pembangunan IKN. Kemudian juga menghubungkan sektor pemerintah, swasta, dan pendidikan dalam kemitraan yang sinergis.
Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya dari berbagai sektor, Indonesia dapat memastikan bahwa IKN akan menjadi simbol dari pertumbuhan ekonomi yang merata dan pembangunan yang berkelanjutan.
“Program ini diharapkan tidak hanya membantu IKN dalam menghadapi tantangan kesehatan dan pendidikan yang mendesak, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk Indonesia yang lebih adil, merata, dan berkelanjutan,” katanya.
Direktur PT Kimia Farma Laboratorium dan Klinik, Ardhy mengatakan, kerja sama ini bertujuan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di IKN. Kerja sama bukan hanya untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan, tapi juga pelatihan tenaga kesehatan.
“Kolaborasi ini langkah penting dalam misi kami membangun IKN sebagai kota yang berkelas dunia untuk semua rakyat Indonesia, ke depan kami dan Universitas Indonesia akan terus melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas Kesehatan di IKN,” katanya.
Suyono, salah satu pekerja konstruksi di IKN mengatakan, dirinya merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini. Selama berada di hunian pekerja konstruksi (HPK) IKN dirinya mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan.
(ams)