Masyarakat Adat Akan Terus Dilibatkan Pembangunan IKN
loading...
A
A
A
PENAJAM PASER UTARA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan, pembangunan budaya di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh wilayah penyangga selalu melibatkan masyarakat adat.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi ditemui disela-sela acara Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Kemendikbudristek mendorong penguatan masyarakat adat di sini, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), salah satunya melalui pendekatan sekolah lapangan kearifan lokal dan pemberdayaan program-program lainnya untuk mendorong upaya-upaya pemberdayaan masyarakat di kawasan IKN,” katanya dikutip Minggu (8/9/2024).
Sjamsul menuturkan, upaya mendorong eksistensi masyarakat adat, dilakukan melalui acara seperti FHBN.
Menurutnya, disitu mereka bisa mendapatkan ruang, salah satunya dengan menampilkan Tarian tradiosional, makanan tradiosional, tanaman obat, hingga produk-produk karya lainnya.
“Kemarin sudah kami lakukan di tahun 2023, ada potensi berkaitan dengan 10 objek pemajuan kebudayaan yang sudah diidentifikasi kurang lebih 200 sekian untuk jumlahnya, meliputi pemajuan kebudayaan, mulai dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, bahasa, seni, permainan rakyat olahraga tradisional,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata Sjamsul Kemendikbudristek akan terus berupaya melakukan advokasi bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan masyarakat adat tidak mengalami penggusuran di IKN.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi ditemui disela-sela acara Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Kemendikbudristek mendorong penguatan masyarakat adat di sini, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), salah satunya melalui pendekatan sekolah lapangan kearifan lokal dan pemberdayaan program-program lainnya untuk mendorong upaya-upaya pemberdayaan masyarakat di kawasan IKN,” katanya dikutip Minggu (8/9/2024).
Sjamsul menuturkan, upaya mendorong eksistensi masyarakat adat, dilakukan melalui acara seperti FHBN.
Menurutnya, disitu mereka bisa mendapatkan ruang, salah satunya dengan menampilkan Tarian tradiosional, makanan tradiosional, tanaman obat, hingga produk-produk karya lainnya.
“Kemarin sudah kami lakukan di tahun 2023, ada potensi berkaitan dengan 10 objek pemajuan kebudayaan yang sudah diidentifikasi kurang lebih 200 sekian untuk jumlahnya, meliputi pemajuan kebudayaan, mulai dari tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, bahasa, seni, permainan rakyat olahraga tradisional,” tuturnya.
Tak hanya itu, kata Sjamsul Kemendikbudristek akan terus berupaya melakukan advokasi bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan masyarakat adat tidak mengalami penggusuran di IKN.