Bungkukkan Badan di Upacara HUT ke-78 Jateng, Ganjar Sampaikan Terima Kasih dan Pamit
loading...
A
A
A
Kerja keras dilakukan untuk memperbaiki itu. Semua sektor digarap, mulai infrastruktur, UMKM, pemberantasan korupsi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
”Alhamdulillah, berkat kerja keras panjenengan semua, saat ini Jateng banyak dijadikan role model pembangunan nasional di berbagai sektor. Kita bisa melihat, saat ini banyak orang yang kagum pada perkembangan serta kerukunan yang ada di Jawa Tengah,” ucapnya.
Ganjar juga bersyukur, reformasi birokrasi Jawa Tengah dinilai memiliki pencapaian terbaik. Pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat telah dirasakan manfaatnya. Untuk itu Ganjar meminta agar hal yang baik itu tetap dipertahankan.
”Saya percaya, kesadaran ini bersemayam dalam ruang pengabdian di hati bapak-ibu semuanya. Maka tak ada sedikitpun keraguan di hati saya, bahwa seluruh kerja baik ini tidak akan luntur selepas saya turun 5 September nanti sebagai gubernur,” ungkapnya.
”Karena yang kita bangun bukan sekadar ketaatan apalagi ketakutan pada pimpinan, melainkan sebuah pengabdian yang terejawantah menjadi sistem dan budaya yang kuat untuk masyarakat Jawa Tengah yang makmur,” pungkasnya.
”Alhamdulillah, berkat kerja keras panjenengan semua, saat ini Jateng banyak dijadikan role model pembangunan nasional di berbagai sektor. Kita bisa melihat, saat ini banyak orang yang kagum pada perkembangan serta kerukunan yang ada di Jawa Tengah,” ucapnya.
Ganjar juga bersyukur, reformasi birokrasi Jawa Tengah dinilai memiliki pencapaian terbaik. Pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat telah dirasakan manfaatnya. Untuk itu Ganjar meminta agar hal yang baik itu tetap dipertahankan.
”Saya percaya, kesadaran ini bersemayam dalam ruang pengabdian di hati bapak-ibu semuanya. Maka tak ada sedikitpun keraguan di hati saya, bahwa seluruh kerja baik ini tidak akan luntur selepas saya turun 5 September nanti sebagai gubernur,” ungkapnya.
”Karena yang kita bangun bukan sekadar ketaatan apalagi ketakutan pada pimpinan, melainkan sebuah pengabdian yang terejawantah menjadi sistem dan budaya yang kuat untuk masyarakat Jawa Tengah yang makmur,” pungkasnya.
(ams)