Perlakuan Buruk Israel: Hancurkan 40 Masjid, 17 Lainnya Diubah Jadi Bar
loading...
A
A
A
TIBERIAS - Perlakukan buruk Israel tidak hanya dilakukan kepada warga Palestina tetapi juga terhadap masjid-masjid di wilayah tersebut. Hal ini terungkap berdasarkan penelitian yang menyebut 40 masjid telah dihancurkan, ditutup atau terpaksa ditinggalkan karena kebijakan Israel.
Adapun 17 masjid lainnya diubah menjadi bar, restoran, sinagog atau museum. “Misalnya, Masjid Al Ahmar di kota Safed yang dibuah menjadi aula konser, dan Masjid Al Jadid di kota Caesarea diubah menjadi bar,” ungkap hasil studi itu. Baca : Khawatir Serangan Hizbullah, Israel Kerahkan Tameng Rudal Iron Dome
Salah satu ikon di Tiberias, Masjid Zaydani yang dibangun dengan gaya arsitektur Mameluke dengan satu kubah besar dan satu menara, terpaksa tak terawat lagi akibat kebijakan Israel. “Seperti kebanyakan warga Palestina, warga Tiberias lari ke Suriah dan Lebanon setelah Nakba,” ungkap Kamal Khatib dari Komite Tinggi untuk Warga Arab di Israel.
Nakba merupakan masa saat banyak warga Palestina meninggalkan rumahnya karena kekerasan yang dilakukan Israel selama perang dan setelahnya. Kini hampir seluruh properti Palestina itu dikuasai Israel. “Adapun keluarga Zaydani pindah ke kota kuno Nazareth,” papar Kamal pada Anadolu.
Kamal menjelaskan, keluarga Zaydani meminta otoritas Israel mengizinkan mereka merenovasi Masjid Zaydani atau yang memiliki nama asli Masjid Umari itu. “Otoritas Tiberias menolak dengan alasan akan merenovasinya, tapi tak ada yang terjadi,” kata Kamal.
“Bahkan masjid itu ditutup dan otoritas Israel melarang salat dan orang memasukinya,” ujar Kamal. Baca Lagi : Hizbullah Gempur Tentara Israel di Perbatasan Lebanon
Kamal menjelaskan, masjid-masjid sebelum era Nakba penuh dengan jamaah. “Setelah Nakba, masjid-masjid dihancurkan, terutama di desa-desa. Masjid-masjid lain diubah menjadi sinagog, bar, museum, cafe atau restoran,” papar dia.
Kamal juga mengungkapkan kebijakan Israel yang melecehkan sentimen Muslim, seperti dengan meratakan pemakaman Muslim di Jaffa, meski diprotes warga lokal.
Menurut Kamal, otoritas Israel menerapkan aturan yang menyita properti Palestina yang ditinggalkan. “Knesset (parlemen Israel) mengesahkan Undang-undang yang membuat Israel dapat menyita gedung-gedung dan properti warga Arab (yang pergi ke wilayah lain),” papar dia. Baca Lagi : Senjata Nuklir Israel 'Memangsa' Penduduknya Sendiri : Terpapar Radiasi Berbahaya
Lihat Juga: Cerita Masjid Bungkuk Malang Tempat Penggemblengan Pejuang 10 November hingga Kebal Senjata
Adapun 17 masjid lainnya diubah menjadi bar, restoran, sinagog atau museum. “Misalnya, Masjid Al Ahmar di kota Safed yang dibuah menjadi aula konser, dan Masjid Al Jadid di kota Caesarea diubah menjadi bar,” ungkap hasil studi itu. Baca : Khawatir Serangan Hizbullah, Israel Kerahkan Tameng Rudal Iron Dome
Salah satu ikon di Tiberias, Masjid Zaydani yang dibangun dengan gaya arsitektur Mameluke dengan satu kubah besar dan satu menara, terpaksa tak terawat lagi akibat kebijakan Israel. “Seperti kebanyakan warga Palestina, warga Tiberias lari ke Suriah dan Lebanon setelah Nakba,” ungkap Kamal Khatib dari Komite Tinggi untuk Warga Arab di Israel.
Nakba merupakan masa saat banyak warga Palestina meninggalkan rumahnya karena kekerasan yang dilakukan Israel selama perang dan setelahnya. Kini hampir seluruh properti Palestina itu dikuasai Israel. “Adapun keluarga Zaydani pindah ke kota kuno Nazareth,” papar Kamal pada Anadolu.
Kamal menjelaskan, keluarga Zaydani meminta otoritas Israel mengizinkan mereka merenovasi Masjid Zaydani atau yang memiliki nama asli Masjid Umari itu. “Otoritas Tiberias menolak dengan alasan akan merenovasinya, tapi tak ada yang terjadi,” kata Kamal.
“Bahkan masjid itu ditutup dan otoritas Israel melarang salat dan orang memasukinya,” ujar Kamal. Baca Lagi : Hizbullah Gempur Tentara Israel di Perbatasan Lebanon
Kamal menjelaskan, masjid-masjid sebelum era Nakba penuh dengan jamaah. “Setelah Nakba, masjid-masjid dihancurkan, terutama di desa-desa. Masjid-masjid lain diubah menjadi sinagog, bar, museum, cafe atau restoran,” papar dia.
Kamal juga mengungkapkan kebijakan Israel yang melecehkan sentimen Muslim, seperti dengan meratakan pemakaman Muslim di Jaffa, meski diprotes warga lokal.
Menurut Kamal, otoritas Israel menerapkan aturan yang menyita properti Palestina yang ditinggalkan. “Knesset (parlemen Israel) mengesahkan Undang-undang yang membuat Israel dapat menyita gedung-gedung dan properti warga Arab (yang pergi ke wilayah lain),” papar dia. Baca Lagi : Senjata Nuklir Israel 'Memangsa' Penduduknya Sendiri : Terpapar Radiasi Berbahaya
Lihat Juga: Cerita Masjid Bungkuk Malang Tempat Penggemblengan Pejuang 10 November hingga Kebal Senjata
(sri)