Ganjar: Intervensi Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Jateng Terus Dilakukan, Grafiknya Turun!

Senin, 14 Agustus 2023 - 19:35 WIB
loading...
Ganjar: Intervensi Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Jateng Terus Dilakukan, Grafiknya Turun!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin rapat intervensi penanganan kemiskinan ekstrem (PKE) bersama pemerintah daerah di Semarang Senin (14/8/2023). Foto/Dok.Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Progres intervensi penanganan kemiskinan ekstrem (PKE) di Jawa Tengah menunjukkan grafik yang bagus dan terus menurun. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah pada 2024 sesuai target Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni nol persen atau mendekati nol.

"Masih ada banyak ya, maka hari ini kita rapatkan bagaimana menurunkan angka kemiskinan ekstrem kita. Datanya ini bagus ya, kita membuat cara ekstra, kita coba intervensi yang ekstrem ya," kata Ganjar yang juga Bacapres Partai Perindo itu usai memimpin rapat intervensi PKE bersama pemerintah daerah di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/8/2023).



Ganjar menjelaskan, berdasarkan grafik intervensi PKE per tanggal 13 Agustus 2023 pukul 18.00 WIB, progresnya bagus. Dari data itu, diketahui stunting dan disabilitas berhasil diintervensi 100 persen. Dua klaster itu termasuk yang paling cepat terintervensi.

"Stunting dan disabilitas itu semua bisa kita intervensi 100 persen, khususnya untuk yang miskin ekstrem," jelasnya.



Klaster berikutnya yang sudah banyak terintervensi adalah angka tidak sekolah untuk anak di keluarga miskin ekstrem. Sebanyak 10.948 anak atau 72,1 persen telah mendapatkan intervensi. Sisanya, masih ada 4.242 anak usia sekolah atau 27,9 persen yang belum terintervensi.

"Kedua, angka tidak sekolah. Ini saya minta untuk dicari dan tadi nemu banyak daerah yang ketika lulus SMP mau ke SMA atau SMK atau MAN itu nggak ada sekolahnya. Maka tadi, apakah sekolah virtual, apakah kemudian satu atap, ini banyak cara yang mesti kita selesaikan. Saya sarankan kalau nggak ya jadi anak asuh, dibawa ke tempat yang ada, terus kita biayai. Apakah itu beasiswa atau gotong royong," kata Ganjar.



Selanjutnya, yang menunjukkan grafik bagus dalam progres intervensi PKE terdapat pada klaster tidak bekerja. Ada sekitar 23.589 jiwa yang sudah mendapat intervensi dan sudah bekerja. Sisanya, sekitar 40.089 jiwa masih masuk dalam daftar intervensi dan akan diberikan pelatihan agar siap bekerja.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)