Ini Rekam Jejak 3 Kandidat Penjabat Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tiga nama telah resmi ditetapkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat sebagai kandidat Penjabat (Pj) pengganti Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Salah satu dari mereka akan memimpin Jabar setelah masa jabatan Ridwan Kamil berakhir.
Ketiga kandidat itu adalah Prof Asep Nanan Mulyana, Prof Keri Lestari, dan Bey Triadi Machmudin.
Setelah disetujui, ketiga nama yang diputuskan ini langsung dikirimkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk kemudian diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
DPRD Jabar menilai, ketiga nama ini sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Kemendagri. Lantas, bagaimana rekam jejak dari tiga kandidat Pj Gubernur Jabar ini?
Kemudian, Asep melanjutkan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 2001 dan menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran di tahun 2012 dengan predikat cum laude.
Terakhir, Asep dinyatakan sebagai Profesor Kehormatan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada 2022.
Awal karier Asep di Kejaksaan di mulai tahun 1996. Saat itu, ia menjabat sebagai Staf pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI periode 1996-1998. Asep juga pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Semarang periode 2014-2015.
Kemudian, Asep juga pernah menjabat sebagai Kajati Banten, dan Kajati Jabar. Selama menjabat sebagai Kajati Jabar, pria kelahiran Tasikmalaya, 14 Agustus 1969 itu cukup moncer.
Banyak kasus yang menonjol ditanganinya hingga rampung. Salah satunya kasus pemerkosaan pada 13 santriwati Kota Bandung, Herry Wirawan.
Penanganan kasus ini tidak berhenti sampai pelimpahan di Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus. Asep juga turun tangan langsung menjadi jaksa penuntut di ruang sidang, sampai akhirnya menuntut Herry untuk dihukum mati dan kebiri kimia.
Hanya saja, tuntutan ini tidak dikabulkan oleh Hakim. Herry akhirnya divonis penjara seumur hidup.
Prof Keri Lestari kini menjabat sebagai Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (INJABAR) Unpad. Dia juga merupakan Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad, sekaligus Ketua Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia.
Perempuan kelahiran Bandung, 27 April 1969 ini menempuh pendidikan dari S1 hingga S3 di Universitas Padjadjaran. Kariernya juga banyak dalam dunia farmasi. Beragam penghargaan juga sempat diraihnya.
Bebeberapa diantaranya, Founder InaTTI (Indonesian Test Trace and Issolation), Universitas Padjadjaran, Satya Karya Bhakti Pendidikan tahun 2020, Lemhanas RI, Peserta Terinspiratif Taplai Angkatan VI tahun 2020, Satya Karya Bhakti Kelas I, Universitas Padjadjaran tahun 2021, Inspiring Woman Award, Periset Perempuan Bidang Farmasi tahun 2021.
Keri juga kini mengemban banyak jabatan, mulai dari Direktur INJABAR Universitas Padjadjaran, Ketua Senat Akademik Fakultas Farmasi Unpad, Ketua Komisi 1 Senat Akademik UNPAD, dan terakhir ada Komisaris Independent, Ketua Komite Risiko dan Komite Remunerasi PT Prodia Widyahusada Tbk.
Dia pernah mencalonkan diri menjadi kandidat calon Rektor Unpad. Namun, dia tidak terpilih.
Bey juga kini satu almamater dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menempuh studi S2 Magister Teknik ITB.
Sebelum menduduki jabatan saat ini, Bey pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pers Istana pada 2015. Hingga akhirnya dia dilantik menjadi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta pada Rabu 20 Januari 2021.
Informasi mengenai Bey sangat sedikit. Beberapa capaiannya selama menjabat juga belum banyak muncul di media. Namun, kini Bey telah resmi diusulkan menjadi calon Pj Gubernur Jawa Barat, menggantikan Ridwan Kamil.
Ketiga kandidat itu adalah Prof Asep Nanan Mulyana, Prof Keri Lestari, dan Bey Triadi Machmudin.
Setelah disetujui, ketiga nama yang diputuskan ini langsung dikirimkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk kemudian diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
DPRD Jabar menilai, ketiga nama ini sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Kemendagri. Lantas, bagaimana rekam jejak dari tiga kandidat Pj Gubernur Jabar ini?
1. Asep Nanan Mulyana
Prof Asep Nana Mulyana merupakan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Dirjen PP) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dia menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Mataram pada tahun 1994.Kemudian, Asep melanjutkan Program Magister Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 2001 dan menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran di tahun 2012 dengan predikat cum laude.
Terakhir, Asep dinyatakan sebagai Profesor Kehormatan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada 2022.
Awal karier Asep di Kejaksaan di mulai tahun 1996. Saat itu, ia menjabat sebagai Staf pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI periode 1996-1998. Asep juga pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Semarang periode 2014-2015.
Kemudian, Asep juga pernah menjabat sebagai Kajati Banten, dan Kajati Jabar. Selama menjabat sebagai Kajati Jabar, pria kelahiran Tasikmalaya, 14 Agustus 1969 itu cukup moncer.
Banyak kasus yang menonjol ditanganinya hingga rampung. Salah satunya kasus pemerkosaan pada 13 santriwati Kota Bandung, Herry Wirawan.
Penanganan kasus ini tidak berhenti sampai pelimpahan di Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus. Asep juga turun tangan langsung menjadi jaksa penuntut di ruang sidang, sampai akhirnya menuntut Herry untuk dihukum mati dan kebiri kimia.
Hanya saja, tuntutan ini tidak dikabulkan oleh Hakim. Herry akhirnya divonis penjara seumur hidup.
2. Keri Lestari
Prof Keri Lestari kini menjabat sebagai Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (INJABAR) Unpad. Dia juga merupakan Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Unpad, sekaligus Ketua Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia.
Perempuan kelahiran Bandung, 27 April 1969 ini menempuh pendidikan dari S1 hingga S3 di Universitas Padjadjaran. Kariernya juga banyak dalam dunia farmasi. Beragam penghargaan juga sempat diraihnya.
Bebeberapa diantaranya, Founder InaTTI (Indonesian Test Trace and Issolation), Universitas Padjadjaran, Satya Karya Bhakti Pendidikan tahun 2020, Lemhanas RI, Peserta Terinspiratif Taplai Angkatan VI tahun 2020, Satya Karya Bhakti Kelas I, Universitas Padjadjaran tahun 2021, Inspiring Woman Award, Periset Perempuan Bidang Farmasi tahun 2021.
Keri juga kini mengemban banyak jabatan, mulai dari Direktur INJABAR Universitas Padjadjaran, Ketua Senat Akademik Fakultas Farmasi Unpad, Ketua Komisi 1 Senat Akademik UNPAD, dan terakhir ada Komisaris Independent, Ketua Komite Risiko dan Komite Remunerasi PT Prodia Widyahusada Tbk.
Dia pernah mencalonkan diri menjadi kandidat calon Rektor Unpad. Namun, dia tidak terpilih.
3. Bey Triadi Machmudin
Bey Triadi Machmudin saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden. Pria kelahiran Cirebon 15 April 1970 ini merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi UNIKA Parahyangan.Bey juga kini satu almamater dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia menempuh studi S2 Magister Teknik ITB.
Sebelum menduduki jabatan saat ini, Bey pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pers Istana pada 2015. Hingga akhirnya dia dilantik menjadi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta pada Rabu 20 Januari 2021.
Informasi mengenai Bey sangat sedikit. Beberapa capaiannya selama menjabat juga belum banyak muncul di media. Namun, kini Bey telah resmi diusulkan menjadi calon Pj Gubernur Jawa Barat, menggantikan Ridwan Kamil.
(shf)