Sembuh dari COVID-19, KSAD: 457 Personel Secapa AD Lanjutkan Pendidikan di Cipatat

Selasa, 28 Juli 2020 - 21:29 WIB
loading...
Sembuh dari COVID-19,...
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa saat ditemui di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Selasa (28/7/2020) petang. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto B
A A A
CIMAHI - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyebutkan hingga Selasa (28/7/2020) hari ini sudah 990 personel Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Bahkan sebagian dari mereka yang sembuh tersebut sudah kembali melanjutkan pendidikannya di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Hingga hari ini, dari awalnya 1.308 personel Secapa yang positif, kini tinggal 318, karena 990 sudah sembuh dan 457 di antaranya sudah kembali melanjutkan pendidikan di Cipatat," sebut Andika saat ditemui di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Selasa (28/7/2020) petang.(BACA JUGA: Tang Juan, Tentara China yang Dikejar-kejar FBI Diadili di AS)

KSAD menyatakan, mereka yang sembuh (negatif) berdasarkan hasil tes usap atau swab test yang terbaru. Sedangkan yang 318 masih positif kondisi fisiknya juga sehat atau tanpa gejala. Walaupun mereka tetap menjalani isolasi di Secapa AD dan terus dipantau serta menjalani pengobatan. Dirinya berharap kabar baik itu terus terkonfirmasi sampai seluruh personel sembuh.

Sedangkan para calon perwira AD yang dinyatakan sembuh dan menjalankan aktivitas pendidikan, mereka dibolehkan beraktivitas kembali berdasar hasil uji klinis. Untuk yang sisanya sebelum dikirim ke Cipatat mereka masih harus menjalani uji klinis obat hasil kerja sama TNI AD, Universitas Airlangga, dan BIN, yang memasuki tahap akhir besok Rabu (29/7/2020).

"Setelah dinyatakan bersih dari virus, barulah para personel itu dibolehkan melanjutkan pendidikannya kembali," sambungnya.
(BACA JUGA: Minta Maaf, Mendikbud Minta NU, Muhammadiyah, PGRI Kembali Gabung POP)

Menurutnya, mereka yang berhasil sembuh dari COVID-19 baik di Secapa AD ataupun Pusdikpom Cimahi, berikutnya akan menjalani dua uji klinis. Pertama yakni trapi plasma/mendonorkan plasma kepada pasien yang positif dan kedua adalah uji klinis obat. Itu diperlukan untuk membantu penyembuhan mereka yang positif supaya bisa kembali sembuh.

"Metode itu memang diperlukan, makanya semua yang di Secapa AD dan Pusdikpom juga akan mendonorkan plasmanya. Kalau swab test itu hanya sebatas untuk traking dan jumlahnya juga terbatas, kalau di institusi (pusdik) ada permintaan bisa dilakukan," pungkasnya.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)