Warga Purwakarta Dihebohkan Temuan Kura-Kura Moncong Babi di Selokan
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Warga Kampung Cikondang, Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta dihebohkan dengan temuan kura-kura bermoncong mirip babi yang terjebak di selokan sekitar tempat tinggal mereka, Kamis (27/7/2023).
Penemuan satwa liar ini dibawa pulang warga dan disimpan dalam selokan besar. Selain bermoncong mirip babi, ciri-ciri kura-kura yang ditemukan warga ini memiliki tempurung dengan lebar sekitar 20 centimeter dengan panjang 25 centimeter.
Berat diperkirakan lebih 2 kilogram. Tempurungnya lebih mirip kulit tebal dibandingkan cangkang yang keras. Kakinya lebih menyerupai sirip air, seperti penyu laut.
Warga menganggap jenis kura-kura moncong babi atau monbi dengan nama ilmiah Carettochelys Insculpta.
“Jenis kura-kura apa gak tahu. Karena terjebak di sela-sela batu di selokan, jadi kami tangkap. Kata orang-orang tadi jenis kura- kura moncong babi. Tapi gak tau juga,” ucap Dandi (20), warga setempat yang mengaku ikut menangkap kura-kura ini.
Dandi dan teman-temannya berencana akan kembali melepasliarkan kura-kura tersebut ke sungai yang lebih besar. Agar bisa tetap hidup dan akhirnya berkembang biak.
”Rencananya mau saya bawa ke Sungai Citarum atau ke Danau Cirata. Akan kami lepaskan di sana,” paparnya.
Kura-kura moncong babi adalah salah satu hewan asli Indonesia dan masuk kategori hewan langka karena keberadaanya terancam punah. Hewan ini lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai labi-labi, lantaran lebih mirip dengan penyu laut.
Bahkan terkadang dikategorikan sebagai penyu air tawar. Hal ini karena bentuknya tak serupa dengan kura-kura air tawar lain.
Hewan endemik Papua ini tidak memiliki kaki untuk bergerak. Sebagai gantinya, hewan ini bergerak menggunakan sirip seperti penyu dan bisa berenang bebas.
Kura-kura ini juga merupakan jenis hewan yang full-aquatic atau lebih banyak hidup di air, dan hanya ke darat untuk bertelur. Dari informasi yang didapat, kura-kura moncong babi termasuk satwa dilindungi berstatus Endangered/EN (terancam punah) dalam daftar IUCN, dan Appendix II dalam daftar CITES.
(Didin Jalaludin)
Penemuan satwa liar ini dibawa pulang warga dan disimpan dalam selokan besar. Selain bermoncong mirip babi, ciri-ciri kura-kura yang ditemukan warga ini memiliki tempurung dengan lebar sekitar 20 centimeter dengan panjang 25 centimeter.
Berat diperkirakan lebih 2 kilogram. Tempurungnya lebih mirip kulit tebal dibandingkan cangkang yang keras. Kakinya lebih menyerupai sirip air, seperti penyu laut.
Warga menganggap jenis kura-kura moncong babi atau monbi dengan nama ilmiah Carettochelys Insculpta.
“Jenis kura-kura apa gak tahu. Karena terjebak di sela-sela batu di selokan, jadi kami tangkap. Kata orang-orang tadi jenis kura- kura moncong babi. Tapi gak tau juga,” ucap Dandi (20), warga setempat yang mengaku ikut menangkap kura-kura ini.
Dandi dan teman-temannya berencana akan kembali melepasliarkan kura-kura tersebut ke sungai yang lebih besar. Agar bisa tetap hidup dan akhirnya berkembang biak.
”Rencananya mau saya bawa ke Sungai Citarum atau ke Danau Cirata. Akan kami lepaskan di sana,” paparnya.
Kura-kura moncong babi adalah salah satu hewan asli Indonesia dan masuk kategori hewan langka karena keberadaanya terancam punah. Hewan ini lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai labi-labi, lantaran lebih mirip dengan penyu laut.
Bahkan terkadang dikategorikan sebagai penyu air tawar. Hal ini karena bentuknya tak serupa dengan kura-kura air tawar lain.
Hewan endemik Papua ini tidak memiliki kaki untuk bergerak. Sebagai gantinya, hewan ini bergerak menggunakan sirip seperti penyu dan bisa berenang bebas.
Kura-kura ini juga merupakan jenis hewan yang full-aquatic atau lebih banyak hidup di air, dan hanya ke darat untuk bertelur. Dari informasi yang didapat, kura-kura moncong babi termasuk satwa dilindungi berstatus Endangered/EN (terancam punah) dalam daftar IUCN, dan Appendix II dalam daftar CITES.
(Didin Jalaludin)
(ams)