Lapak Ganjar Dorong Kaum Milenial Kembangkan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kamis, 27 Juli 2023 - 00:39 WIB
loading...
Lapak Ganjar Dorong Kaum Milenial Kembangkan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Foto/Ist.
A A A
SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus mendorong kaum milenial untuk mengembangkan usaha mandiri, dan ekonomi kreatif. Langkah itu, salah satunya dilakukan dengan membuka Lapak Ganjar yang akhirnya menjadi pemicu kaum milenial terjun ke dunia usaha.



Kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, terbukti mampu melahirkan pengusaha-pengusaha muda melalui berbagai program yang mewadahi kaum milenial untuk meraih kesuksesan.



Sepanjang tahun 2018-2023, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, telah melaksanakan pembinaan terhadap 183.101 UMKM. Ditambah dengan 61.975 UMKM atau startup yang dikelola oleh pengusaha milenial.



Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan keberadaan pelaku usaha milenial. Antara lain, Lapak Ganjar, Hetero Space, dan juga program di Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) UMKM.

Bukan hanya berkembang maju, namun, melalui program pembinaan tersebut startup milenial mampu berinovasi bisnis dan melahirkan ekonomi kreatif di daerahnya. Salah satunya adalah Argotelo, usaha olahan ketela atau singkong di Dukuh Ngaglik, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kabupaten Salatiga.

Usaha Argotelo tersebut, dirintis oleh Toni Anandya Wicaksono sejak tahun 2016. Yakni saat dia berusia 30 tahun. "Awalnya jualan keliling ke sekolah, pasar, dan bahkan saya bersama istri jualan asongan di bus pariwisata. Modal dan alatnya pinjam dari saudara. Waktu pertama kali, baru produksi 5 kg singkong," ujarnya.

Usaha yang dirintis dengan jatuh bangun tersebut, mulai menemukan jalan terang setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencanangkan program Lapak Ganjar. Sebuah ajang promosi gratis, melalui akun Instagram pribadinya. "Dari Lapak Ganjar, usaha kami mulai banyak dikenal orang dan penjualan kami mulai bertambah," tutur Toni.

Toni juga berkesempatan mendapat pembinaan di Balatkop UMKM Provinsi Jawa Tengah. Mulai dari manajamen, pemasaran, inovasi produk hingga inovasi bisnis. "Kami berterimakasih kepada Pemprov Jateng, dan Pak Ganjar, karena banyak mendampingi. Mulai diajari berinovasi bisnis, berinovasi produk, dan bermanajemen yang baik," kata Toni.



Bermula dari 5 kg singkong itu, Toni kini mampu mengembangkan menjadi Argotelo Edukasi Wisata yang berkaitan dengan singkong di kampungnya. "Inovasi bisnis itu mampu membuat kami membuka wisata edukasi. Jadi kami punya paket wisata. Kami juga jual merchandise kaos dan lainnya," imbuhnya.

Menurutnya, upaya Ganjar dalam membantu UMKM lokal bukan hanya untuk kesuksesan secara pribadi, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Akhirnya kami bisa berkarya dengan banyak orang, dan menghidupkan ekonomi kreatif. Dulu hanya punya sekitar tujuh karyawan, sekarang ada 35 karyawan. Dulu 5 kg singkon, sekarang produksi 1,5 ton per hari," ucap Toni.

Cerita serupa juga dialami Rifani Zuniyanto, peristis usaha Coffe Batang. Saat ini, usahanya berkembang sangat pesat berkat Lapak Ganjar. Menurutnya, ada Ganjar yang selalu memberikan ruang kreatif dan inovatif bagi kalangan milenial. "Awalnya ada Lapak Ganjar, dan kemudian ikut Balatkop Jawa Tengah. Hal itu berperan penting dalam usaha kopi saya ini," tutur Rifani.

Di Pemprov Jawa Tengah, warga Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang itu mengikuti pelatihan secara berjenjang. Di antaranta manajeman pemasaran, dengan memanfaatkan sosial media. "Saya diajari bagaimana beriklan yang efektif di media sosial, dan lain sebagainya," ujar Rifani.

Saat ini, Rifani juga telah mendirikan KUB (kelompok usaha bersama) dan berhasil melakukan pendampingan kepada sekitar 3.000 petani kopi. "Omzet dulunya Rp15 juta per bulan, naiknya hampir 1000 persennya. Dan, sekarang berkembang dari kopi ke usaha yang lain, seperti emping dan jajajan," tandas Rifani.



Sementara itu Ganjar menjelaskan, keberhasilan pelaku UMKM melalui program Lapak Ganjar telah menjadi inspirasi dan motivasi bagi milenial lainnya yang ingin memulai usaha. "Sudah banyak contoh yang cukup berhasil dari beberapa pengusaha muda. Ini menginspirasi anak-anak muda untuk membuat lebih banyak lapangan pekerjaan," ujarnya.

Upaya pelatihan dan pendampingan di Balatkop Jawa Tengah, juga tak luput dari perhatian Ganjar dalam mengembangkan UMKM. Ganjar tak hanya mendorong melalui program saja, tetapi juga memastikan pelaku UMKM tersebut benar-benar siap dan memiliki produk berkualitas.

Oleh sebab itu, Ganjar berpesan kepada seluruh anak muda yang ingin memulai usaha agar jangan ragu dan jangan takut untuk terus maju dan berkembang. "Yang kecil-kecil ini ketika sudah banyak cerita sukses, maka mesti ditularkan. Sehingga kita lebih banyak lagi butuh kelompok-kelompok seperti mereka, individu juga," sebutnya.

"Tugas kita, ketika kita sudah tahu polanya maka kita sebarkan kepada yang lain, agar mereka bisa tertarik. Mereka juga bisa jadi motivator karena banyak yang usaha baru mulai, jatuh sudah frustasi. Padahal jatuh sekali bangkit sepuluh kali, jatuh sepuluh kali bangkit seratus kali, sehingga mental mereka sebagai pengusaha akan muncul," pungkas Ganjar.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)