Gawat! Demam Berdarah di Jabar Tembus 7.512 Kasus, 49 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 22 Juli 2023 - 14:38 WIB
loading...
Gawat! Demam Berdarah di Jabar Tembus 7.512 Kasus, 49 Orang Meninggal Dunia
Dinkes Jawa Barat meminta masyarakat waspada seiring kenaikan kasus DBD yang telah mencapai 7.512 kasus. Dari jumlah itu, 49 penderita meninggal dunia. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat meminta masyarakat waspada seiring kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah mencapai 7.512 kasus. Dari jumlah itu, 49 penderita di antaranya meninggal dunia.

Ribuan kasus DBD yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut terjadi dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2023. Dari angka itu, terdapat kasus yang telah sembuh dan ada pula yang dinyatakan meninggal dunia.



"Pada tahun 2023, kasus DBD kumulatif dari bulan Januari sampai dengan Juni tercatat sebanyak 7.512 kasus dengan 49 kematian akibat DBD," kata Plt Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani di Bandung, Sabtu (22/7/2023).

Vini menjelaskan, kasus DBD yang paling banyak terjadi terdapat di Kota Bandung, di mana ada 1.021 kasus. Sementara yang paling sedikit berada di Kota Banjar dengan 20 kasus.



Selanjutnya Kota Bandung, Garut, Karawang, dan Kuningan menjadi daerah dengan penyumbang kematian terbanyak. Keempat daerah itu masing-masing ada 4 kasus kematian akibat DBD.

"Kasus paling tinggi terdapat di Kota Bandung sebanyak 1.021 kasus, kemudian Kota Bekasi sebanyak 699 kasus dan Kabupateng Sumedang 558 kasus," jelasnya.



Melihat tingginya kasus tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat agar kembali menggalakan 3M Plus untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Vini menilai, tindakan itu cukup ampuh untuk mitigasi di lingkungan rumah.

"Bahwa gerakan 3M plus itu untuk menutup, memberikan, serta untuk menggunakan kembali benda-benda yang menjadi sampah yang kemudian bisa digunakan kembali, itu selalu digerakkan," tuturnya.

Vini menambahkan, petugas juru pemantau jentik juga diingatkan untuk lebih aktif terjun ke lapangan sekaligus memberikan edukasi pada masyarakat agar bisa lebih terhindar dari nyamuk penyebab DBD. Dinkes Jabar sendiri sudah membuat Surat Edaran (SE) ke kabupaten dan kota.

"Surat edaran kepada kabupaten/kota untuk mengantisipasi adanya kemungkinan penyakit tersebut. Sehingga diharapkan angka kematian dari DBD ikut menurun dengan antisipasi tersebut," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)