Memilukan! Hidung dan Gigi Patah, ABK asal Medan Diduga Dibunuh di Perairan Bangladesh

Sabtu, 24 Juni 2023 - 18:35 WIB
loading...
Memilukan! Hidung dan Gigi Patah, ABK asal Medan Diduga Dibunuh di Perairan Bangladesh
Keluarga almarhum Muhammad Sovi Handoko yang bekerja sebagai ABK menduga korban dianiaya hingga tewas di kapal tempatnya bekerja. Foto/iNews TV/Said Ilham
A A A
MEDAN - Seorang warga medan yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) meninggal dunia saat berlayar di perairan Bangladesh. Keluarga menduga korban dianiaya terlebih dahulu hingga tewas.

Kecurigaan keluarga lantara satu minggu sebelum dikabarkan meninggal dunia oleh kapten kapal, almarhum sempat menelpon keluarga karena ada ketidakberesan di kapal tempatnya bekerja.



Saat itu, korban memberitahu jika dirinya akan dibuang ke laut. Kecurigaan keluarga semakin kuat setelah melihat kondisi jasad korban dengan hidung terlihat patah dan gigi patah.

Isak tangis keluarga pun pecah mengiringi keberangkatan jenazah Muhammad Sovi Handoko (36), warga Jalan Pelita II, Kelurahan Sidorame II, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan. Almarhum dimakamkan di perkuburan muslim Jalan Sutomo, Medan.

Almarhummeninggal dunia pada 29 Mei 2023 di perairan Bangladesh. Namun jenazahnya diterima keluarga dari rumah sakit (RS) Bhayangkara Medan pada Kamis (22/6/2023) usai dikirim dari Bangladesh.

Ermamalini, kakak almarhum menuturkan, meninggalnya Muhammad Sovi Handoko menimbulkan kecurigaan besar bagi keluarga.


"Pasalnya satu minggu sebelum meninggal dunia, tepatnya tanggal 23 Mei 2023 almarhum sempat menelpon salah satu kakaknya dan mengatakan ada ketidakberesan di kapal itu. Dan almarhum berencana turun di Batam karena kapal tempatnya bekerja hendak berlabuh menuju Batam," ujarnya dikutip Sabtu (24/6/2023).

lmarhum yang bekerja sebagai mekanik mesin di kapal itu juga menyampaikan ketidakberesan di kapal itu jika disampaikan ke keluarga akan mengancam nyawanya. karena bila diketahui pihak kapten dan ABK lainnya bisa di buang ke laut.

"Beberapa hari setelah itu keluarga pun kembali menghubungi almarhum. Namun almarhum tidak bisa dihubungi," katanya.

"Akhirnya pada 29 Mei 2023 atau satu minggu setelah percakapan itu kapten kapal akhirnya mengabarkan jika Muhammad Sovi Handoko yang sudah satu tahun bekerja dengan mereka telah meninggal dunia akibat terjatuh dari kapal," lanjutnya.

Ermamalini yang merupakan kakak tertua almarhum menggungkapkan, saat pihaknya meminta foto wajah almarhum dari pihak KBRI Bangladesh, keluarga terkejut karena terlihat gigi almarhum seperti patah begitu juga hidung.

"Kejanggalan-kejanggalan ini yang membuat keluarga curiga kalau almarhum meninggal dunia karena dibunuh," terangnya.

Keluarga semakin kecewa karena saat jenazah tiba di cargo Bandara Kualanamu, tidak satupun perwakilan perusahaan mendampingi jenazah almarhum. Keluarga berharap ada keadilan atas kematian almarhum yang tidak wajar tersebut.

Kejanggalan atas kematian almarhum membuat keluarga melalui kuasa hukum telah melaporkan kasus ini ke Polda Kepri, Polda Sumut dan Mabes Polri.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)