Kisah Pertarungan 2 Santri Jombang Surontanu Lawan Joko Tulus karena Beda Prinsip

Sabtu, 24 Juni 2023 - 07:52 WIB
loading...
Kisah Pertarungan 2 Santri Jombang Surontanu Lawan Joko Tulus karena Beda Prinsip
Pertarungan dua santri pesantren di Jombang Surontano dan Joko Tulus karena beda prinsip.Foto/ilustrasi
A A A
Sumoyono adalah nama sebuah pesantren yang berdiri tak jauh dari Tebu Ireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang Jawa Timur. Pesantren ini diasuh oleh Kiai Sumoyono.

Di pesantren yang berdiri tahun 1800-an ini ada dua santri yang amat menonjol dan terkenal. Mereka adalah Surontanu dan Joko Tulus alias Kebo Kicak. Sayangnya kedua santri tersebut harus bermusuhan karena berbeda jalan.

Surontanu merupakan murid pesantren Sumoyono yang sangat keras menolak segala bentuk maksiat dan ketidakadilan, termasuk saat Belanda datang ke Desa Cukir untuk mendirikan pabrik gula. Sementara Joko Tulus adalah santri murtad yang memilih jalan sesat demi mencapai duniawi sesaat hingga rela menjadi antek belanda.

Perbedaan itu membuat kedua santri yang sama-sama memiliki kanuragan mumpuni ini selalu berbenturan sehingga menjalin permusuhan abadi. Awal permusuhan Surontanu dan Joko Tulus dimulai saat Belanda membangun pabrik gula di Desa Cukir.

Kesewenang-wenangan Belanda dalam mendirikan pabrik dengan merubah paksa sawah warga menjadi kebun tebu, membuat Surontanu emosi dan memberikan perlawanan terhadap kebijakan kolonial itu.

Baca juga: Senjata Rahasia Putri Cantik Bupati Madiun Bikin Penguasa Mataram Jatuh Cinta

Terlebih Belanda sengaja mendukung berdirinya tempat maksiat di lokasi bernama Kebo Ireng yang tak jauh dari pabrik gula serta Pesantren Sumoyono. Tak ayal Surontanu kian meradang, apalagi lokasi Kebo Ireng dipimpin oleh mantan adik perguruannya di Sumoyono yaitu Joko Tulus alias Kebo Kicak yang telah memilih jalan sesat.

Cikal bakal Joko Tulus menjadi penjahat sebenarnya sudah tercium sejak awal masuk pesantren. Karena masuk pesantren Sumoyono sebenarnya bukan keinginan Joko Tulus, namun kakeknya yang mengirim dan menitipkan langsung kepada Kiai Sumoyono.

Oleh Kiai Sumoyono, Joko Tulus diberi perhatian khusus saat di pesantren hingga menjadi murid kesayangan Kiai. Sayang perhatian dan kasing sayang Kiai Sumoyono tak mampu meluluhkan hati Joko Tulus untuk menuju jalan hitam dan menjadi pimpinan utama tampat maksiat Kebo Ireng.

Cerita Joko Tulus bergabung dengan Kebo Ireng berawal ketika dirinya makan di warung yang ada di Pasar Cukir. Saat makan Joko Tulus diganggu oleh para preman Desa Cukir. Emosi dan naik pitam, Joko Tulus menantang preman tersebut berkelahi. Hanya dalam hitungan detik, Joko Tulus yang memang sakti itu melumpuhkan preman tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1148 seconds (0.1#10.140)