Bantah Keluarkan Surat untuk Proyek Fiktif, Bupati Gunungkidul Tak Ambil Langkah Hukum

Rabu, 21 Juni 2023 - 10:45 WIB
loading...
Bantah Keluarkan Surat untuk Proyek Fiktif, Bupati Gunungkidul Tak Ambil Langkah Hukum
Bupati Gunungkidul Sunaryanta angkat bicara terkait pencatutan namanya oleh oknum tidak bertanggungjawab dalam proyek fiktif pengadaan alat kesehatan senilai Rp26,5 miliar. Foto iNews.id
A A A
GUNUNGKIDUL - Bupati Gunungkidul Sunaryanta angkat bicara terkait pencatutan namanya oleh oknum tidak bertanggungjawab dalam proyek fiktif pengadaan alat kesehatan senilai Rp26,5 miliar. Terkait pencatutan nama yang mengakibatkan dua investor mengalami kerugian sebesar Rp1,9 miliar itu, Sunaryanta tidak mengambil langkah hukum.

Sunaryanta mengaku tidak mengetahui adanya keberadaan surat tersebut, karena tidak pernah mengeluarkannya. Dirinya juga sudah mendapat laporan terkait dengan surat tersebut Selasa (20/6/2023) malam oleh jajarannya.



"Saya tadi malam juga mendapat laporan mengenai surat itu tadi malam itu. Saya dilapori terkait dengan adanya surat yang menyebutkan tentang saya," kata dia, Rabu (21/6/2023).

Dia menandaskan tidak pernah melakukan hal seperti itu. Sunaryanta sudah menanyakan hal tersebut di kantor sekretariat dan mendapat keterangan jika Setda tidak pernah pernah mengeluarkan seperti itu.

Sehingga ia menganggap persoalan tersebut sudah selesai dan tidak ada masalah. Dan jika pihak korban mengambil langkah hukum, Sunaryanta kembali mempersilahkannya. Namun dia meminta harus dilakukan secara objektif dan dengan cara hukum.

"Jadi clear tidak ada masalah kalau walaupun mau dilakukan seperti ini maka objektif melakukan dengan cara-cara hukum," tambahnya.

Sunaryanta menambahkan, dirinya tidak akan mengambil langkah hukum berkaitan dengan pencatutan namanya untuk proyek fiktif di lingkungan Dinas Kesehatan tersebut. Karena menurutnya pencatutan nama pejabat adalah hal yang biasa.

Menurutnya, pencatutan nama pejabat tersebut sudah sering terjadi baik dari tingkat bawah hingga pejabat pusat. Bahkan mulai dari pejabat RT hingga presiden seringkali namanya dicatut untuk kepentingan yang negatif. "Sudah biasa nama pejabat itu dicatut. Yang penting pejabat tersebut tidak melakukannya,"tambahnya.

Dan dia meminta kepada masyarakat agar mewaspadai dan tidak begitu saja mempercayai seseorang yang menyebut namanya untuk kepentingan tertentu. Dia meminta masyarakat untuk melakukan cek dan ricek terlebih dahulu sebelum menuruti permintaan orang tak bertanggungjawab tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1962 seconds (0.1#10.140)