Cerita Penjual Penyetan di Surabaya Terharu Terima Gerobak dari Partai Perindo
loading...
A
A
A
SURABAYA - Widji, penjual penyetan di Jalan Petemon IV/194, Kecamatan Sawahan mengaku terharu setelah menerima bantuan gerobak dari Partai Perindo.
Gerobak Perindo tersebut merupakan bantuan dari Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Perindo untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur 1 (Surabaya dan Sidoarjo), Angela Tanoesoedibjo.
Penyerahan gerobak dilakukan oleh sejumlah Bacaleg Partai Perindo. Di antaranya, Bacaleg DPRD Jatim 1 (Surabaya), Gunawan STh dan bacaleg DPRD Kota Surabaya Dapil 4, Michael SH MH dan Fenny Manoppo.
Wilayah dapil 4 ini terdiri dari Kecamatan Sukomanunggal, Sawahan, Wonokromo, Jambangan dan Gayungan. Kemudian Bacaleg DPRD Kota Surabaya dari Dapil 3, Stella Franciss. Dapil 3 ini terdiri dari Kecamatan Wonocolo, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Mulyorejo dan Bulak.
Widji menyatakan, selama ini dia mengaku kesulitan ketika mendorong gerobaknya ke pinggir jalan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Sebab, gerobak yang dia miliki sekarang rodanya rusak. Bannya juga kempes. Untuk memperbaiki, biaya juga mahal. Penghasilannya dari berjualan penyetan tidak cukup.
"Penghasilan ya habis untuk makan sehari-hari, tidak cukup untuk beli gerobak," katanya, Selasa (20/6/2023).
Gerobak Perindo tersebut merupakan bantuan dari Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Perindo untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur 1 (Surabaya dan Sidoarjo), Angela Tanoesoedibjo.
Penyerahan gerobak dilakukan oleh sejumlah Bacaleg Partai Perindo. Di antaranya, Bacaleg DPRD Jatim 1 (Surabaya), Gunawan STh dan bacaleg DPRD Kota Surabaya Dapil 4, Michael SH MH dan Fenny Manoppo.
Wilayah dapil 4 ini terdiri dari Kecamatan Sukomanunggal, Sawahan, Wonokromo, Jambangan dan Gayungan. Kemudian Bacaleg DPRD Kota Surabaya dari Dapil 3, Stella Franciss. Dapil 3 ini terdiri dari Kecamatan Wonocolo, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Mulyorejo dan Bulak.
Widji menyatakan, selama ini dia mengaku kesulitan ketika mendorong gerobaknya ke pinggir jalan yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Sebab, gerobak yang dia miliki sekarang rodanya rusak. Bannya juga kempes. Untuk memperbaiki, biaya juga mahal. Penghasilannya dari berjualan penyetan tidak cukup.
"Penghasilan ya habis untuk makan sehari-hari, tidak cukup untuk beli gerobak," katanya, Selasa (20/6/2023).