Pemkot Dorong Penanganan Stunting Lewat Dana Kelurahan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Angka stunting di Kota Makassar masih mencapai 5,14%. Meski di bawah angka nasional, namun persoalan stunting tetap menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Baca : Dinkes Sulsel Optimistis Tekan Kasus Stunting di Tengah Pandemi COVID-19
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Hadija Iriani meminta agar dana kelurahan bisa digunakan untuk pengentasan penurunan angka stunting di tingkat kelurahan.
Iriani menyebut ada sekitar 80 dari 153 kelurahan di Kota Makassar yang memiliki jumlah stunting cukup banyak. Perlu penanganan maksimal untuk bisa menekan angka stunting. Baca Juga : Dana Kelurahan di Makassar Diminta Segera Dicairkan
Salah satunya dengan memberikan edukasi ke masyarakat terkait pentingnya asupan gizi sejak anak masih berada di dalam kandungan. Sehingga penting untuk mengedukasi ibu hamil sejak dini. "Saya berharap melalui dana kelurahan edukasi mengenai nol bulan dalam kandungan sampai anak itu berusia dua tahun intervensi gizi itu harus terus dilakukan," kata Iriani, kemarin.
Menurut Iriani, penanganan stunting tidak hanya berfokus pada kesehatan. Perlu didukung kelayakan infrastruktur. Khususnya sanitasi dan air bersih. "Kalau gizi kurang pasti anak-anak sering sakit dan kalau itu terjadi pertumbuhannya pasti terganggu," ujar Iriani.
Lurah Bara-baraya, Andi Besse Amir mengatakan angka stunting di wilayahnya terbilang rendah. Meski begitu pihak kelurahan tetap melakukan upaya pencegahan stunting dengan menggandeng kader posyandu. "Kalau program menangani stunting kita ada dari posyandu. Itu rutin setiap bulan kita pantau. Tetepi untuk pelatihan khusus dari kelurahan belum. Namun kita berencana dorong ada pelatihan pencegahan stunting," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menyebut stunting bisa dicegah pada saat anak masih berada di dalam kandungan. Alasannya, stunting terbanyak disebabkan sejak ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil memiliki gizi yang cukup.
"Penyebab stunting selama ini karena dia lahir dengan barat badan rendah. Kalau ibu hamil gizinya cukup maka akan melahirkan anak yang sehat," ucapnya. Baca Lagi : Tersisa 5 Bulan, Dana Kelurahan Rp60 M Belum Juga Bisa Dikelola
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Hadija Iriani meminta agar dana kelurahan bisa digunakan untuk pengentasan penurunan angka stunting di tingkat kelurahan.
Iriani menyebut ada sekitar 80 dari 153 kelurahan di Kota Makassar yang memiliki jumlah stunting cukup banyak. Perlu penanganan maksimal untuk bisa menekan angka stunting. Baca Juga : Dana Kelurahan di Makassar Diminta Segera Dicairkan
Salah satunya dengan memberikan edukasi ke masyarakat terkait pentingnya asupan gizi sejak anak masih berada di dalam kandungan. Sehingga penting untuk mengedukasi ibu hamil sejak dini. "Saya berharap melalui dana kelurahan edukasi mengenai nol bulan dalam kandungan sampai anak itu berusia dua tahun intervensi gizi itu harus terus dilakukan," kata Iriani, kemarin.
Menurut Iriani, penanganan stunting tidak hanya berfokus pada kesehatan. Perlu didukung kelayakan infrastruktur. Khususnya sanitasi dan air bersih. "Kalau gizi kurang pasti anak-anak sering sakit dan kalau itu terjadi pertumbuhannya pasti terganggu," ujar Iriani.
Lurah Bara-baraya, Andi Besse Amir mengatakan angka stunting di wilayahnya terbilang rendah. Meski begitu pihak kelurahan tetap melakukan upaya pencegahan stunting dengan menggandeng kader posyandu. "Kalau program menangani stunting kita ada dari posyandu. Itu rutin setiap bulan kita pantau. Tetepi untuk pelatihan khusus dari kelurahan belum. Namun kita berencana dorong ada pelatihan pencegahan stunting," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menyebut stunting bisa dicegah pada saat anak masih berada di dalam kandungan. Alasannya, stunting terbanyak disebabkan sejak ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil memiliki gizi yang cukup.
"Penyebab stunting selama ini karena dia lahir dengan barat badan rendah. Kalau ibu hamil gizinya cukup maka akan melahirkan anak yang sehat," ucapnya. Baca Lagi : Tersisa 5 Bulan, Dana Kelurahan Rp60 M Belum Juga Bisa Dikelola
(sri)