1 Jam Bersama Mahasiswa Ilmu Politik, Ganjar Kisahkan Awal Mula Terjun ke Dunia Politik
loading...
A
A
A
SEMARANG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Indonesia datang ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah , Rabu (14/6/2023) malam. Kedatangan mereka, untuk ‘berguru’ ilmu politik dengan Ganjar Pranowo.
Pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo menjadi rangkaian kegiatan Himapol Indonesia yang sedang menggelar Rapat Evaluasi Nasional (Ravelnas) ke-8, di Semarang. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menjadi tuan rumahnya.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam. Dalam kesempatan itu, Ganjar membagikan pengalamannya saat terjun ke dunia politik. Kepada para mahasiswa, Ganjar menceritakan dirinya telah berkecimpung di dunia politik sejak mahasiswa.
“Waktu saya seusia Anda saya sudah ikut partai. Semua orang sinis, alhamdulillah saya dari dulu nggak pernah berubah, dicaci-maki dilecehkan nggak pernah berubah. Jadi berani mengambil satu yang tidak populer, karena biasanya orang takut tidak populer,” kata Ganjar.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, tahun ini menjadi momentum para mahasiswa bisa aktif berpartisipasi. Mahasiswa Ilmu Politik, kata Ganjar bisa berpartisipasi dalam menjaga situasi politik yang multi polar.
“Maka penting untuk mengajak generasi muda, apalagi para intelektual muda ini untuk bisa berkontribusi, memahami juga, menjadi penjaga moral,” tegasnya usai acara.
Ganjar mengatakan, dalam konteks tahun politik ini para intelektual muda bisa mengambil peran untuk mengedukasi, agar masyarakat sadar pada bahaya hoaks dan tidak melakukan kampanye negatif.
“Itu menurut saya, bagaimana cara kita menjaga proses demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan keterlibatan anak-anak muda ini menurut saya menjadi begitu penting karena mereka punya gagasan, punya idealisme, punya ilmu pengetahuan yang cukup dan sangat kreatif,” ujarnya.
Walau terbatas waktu, Ganjar berharap diskusi malam itu bisa menginspirasi para mahasiswa dalam memandang politik. Para mahasiswa mempunyai mimpi dan idealisme sehingga harus diberi ruang partisipasi.
“Tadi ada satu yang bertanya menurut saya cukup kritis ya, sehingga saya bangga karena anak-anak inilah yang membikin Indonesia ke depan itu tidak mengkhawatirkan, karena banyak orang cerdas,” tuturnya.
Seorang anggota Himapol Indonesia, Irgi mengaku senang bisa berjumpa dan mendengar langsung pengalaman politik Ganjar. Irgi yang pernah turut serta mengkritisi Ganjar terkait Wadas, Kabupaten Purworejo, juga terinspirasi dengan upaya sang gubernur dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Mungkin langkah-langkah politik yang diambil sama Pak Ganjar bisa jadi inspirasi supaya anak-anak ketika mengambil keputusan atau langkah-langkah politik ke depannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat,” kata mahasiwa Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Irgi menilai, sosok Ganjar sebagai pemimpin yang rendah hati. Apalagi, selama diskusi Ganjar juga merespon dengan baik dan bisa menjelaskan secara komprehensif setiap pertanyaan.
Pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo menjadi rangkaian kegiatan Himapol Indonesia yang sedang menggelar Rapat Evaluasi Nasional (Ravelnas) ke-8, di Semarang. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menjadi tuan rumahnya.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam. Dalam kesempatan itu, Ganjar membagikan pengalamannya saat terjun ke dunia politik. Kepada para mahasiswa, Ganjar menceritakan dirinya telah berkecimpung di dunia politik sejak mahasiswa.
“Waktu saya seusia Anda saya sudah ikut partai. Semua orang sinis, alhamdulillah saya dari dulu nggak pernah berubah, dicaci-maki dilecehkan nggak pernah berubah. Jadi berani mengambil satu yang tidak populer, karena biasanya orang takut tidak populer,” kata Ganjar.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, tahun ini menjadi momentum para mahasiswa bisa aktif berpartisipasi. Mahasiswa Ilmu Politik, kata Ganjar bisa berpartisipasi dalam menjaga situasi politik yang multi polar.
“Maka penting untuk mengajak generasi muda, apalagi para intelektual muda ini untuk bisa berkontribusi, memahami juga, menjadi penjaga moral,” tegasnya usai acara.
Ganjar mengatakan, dalam konteks tahun politik ini para intelektual muda bisa mengambil peran untuk mengedukasi, agar masyarakat sadar pada bahaya hoaks dan tidak melakukan kampanye negatif.
“Itu menurut saya, bagaimana cara kita menjaga proses demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan keterlibatan anak-anak muda ini menurut saya menjadi begitu penting karena mereka punya gagasan, punya idealisme, punya ilmu pengetahuan yang cukup dan sangat kreatif,” ujarnya.
Walau terbatas waktu, Ganjar berharap diskusi malam itu bisa menginspirasi para mahasiswa dalam memandang politik. Para mahasiswa mempunyai mimpi dan idealisme sehingga harus diberi ruang partisipasi.
“Tadi ada satu yang bertanya menurut saya cukup kritis ya, sehingga saya bangga karena anak-anak inilah yang membikin Indonesia ke depan itu tidak mengkhawatirkan, karena banyak orang cerdas,” tuturnya.
Seorang anggota Himapol Indonesia, Irgi mengaku senang bisa berjumpa dan mendengar langsung pengalaman politik Ganjar. Irgi yang pernah turut serta mengkritisi Ganjar terkait Wadas, Kabupaten Purworejo, juga terinspirasi dengan upaya sang gubernur dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Mungkin langkah-langkah politik yang diambil sama Pak Ganjar bisa jadi inspirasi supaya anak-anak ketika mengambil keputusan atau langkah-langkah politik ke depannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat,” kata mahasiwa Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Irgi menilai, sosok Ganjar sebagai pemimpin yang rendah hati. Apalagi, selama diskusi Ganjar juga merespon dengan baik dan bisa menjelaskan secara komprehensif setiap pertanyaan.
(don)