Dibunuh dan Dibuang ke Jurang Sedalam 25 Meter, Begini Kondisi Jasad Pengemudi Taksi Online

Kamis, 08 Juni 2023 - 09:05 WIB
loading...
Dibunuh dan Dibuang...
Pengemudi taksi online yang dibunuh dan dibuang ke jurang sedalam 25 meter di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang sudah dievakuasi BPBD. Foto SINDOnews
A A A
MALANG - Caption Evakuasi jasad korban pengemudi taksi online (Polres Malang / istimewa)



Pengemudi taksi online yang dibunuh dan dibuang ke jurang sedalam 25 meter di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang sudah dievakuasi BPBD. Saat ditemukan korban tidak mengenakan pakaian sama sekali.

"Kondisi korban tidak memakai baju, oleh tim Inafis dan TRC BPBD Kabupaten Lumajang selanjutnya Korban dievakuasi menuju jalan raya,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi dikonfirmasi pada Rabu (7/6/2023) petang.


Sebelum dievakuasi, BPBD Kabupaten Lumajang sempat menerima permohonan evakuasi jasad dari Polres Lumajang. Saat itu tim Polres Lumajang berkoordinasi dengan Polres Malang sebelum mengevakuasi korban pada jurang sedalam 25 meter, Rabu siang (7/6/2023).

"Kemudian meneruskan ke personel TRC BPBD yang berada di Pos Pantau Curah Kobokan untuk melakukan evakuasi di KM 56 Piket Nol,” ungkap dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro menyatakan, lokasi di Piket Nol Pronojiwo Lumajang bukanlah merupakan lokasi pembunuhan , melainkan lokasi pembuangan jenazah saja.

Hal ini berdasarkan pengakuan kedua pelaku yang berhasil diamankan polisi, dari rekapan pesanan di aplikasi taksi online. “Disini hanya lokasi pembuangan,” kata mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.

Iptu Rizky mengaku, untuk saat ini pihaknya tengah mendalami lebih lanjut atas kejahatan yang merenggut nyawa Apris atau lelaki yang kerap disapa Kipli itu.

“Sampai saat ini yang sudah kita amankan (tersangka), ini kita masih terus melakukan pengembangan, dikawatirkan ada tersangka tambahan,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pengemudi taksi online bernama Apris Fajar Santoso dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (3/6/202). Apris terakhir kali mengantarkan penumpang di aplikasi dari Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menuju Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Sabtu sore (3/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Namun karena tak kunjung ada kabar sang istri sempat menghubungi suaminya, tetapi hilang kontak. Istrinya terakhir kali berkomunikasi pada pukul 17.40 WIB. Bahkan hingga Minggu pagi, keberadaan Apris pun tak juga terlihat sehingga pihak keluarga memutuskan melaporkan kehilangan ke Mapolres Malang.

Dari laporan yang masuk, Apris memiliki ciri-ciri tinggi tubuhnya mencapai 162 sentimeter, warna kulit sawo matang, dan rambut lurus sebagaimana laporan dari pihak keluarga. Keluarga juga disebut melampirkan foto Apris di laporan yang disampaikan ke Mapolres Malang.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)