Kisah Tokoh Muhammadiyah Ki Bagoes Hadikoesoemo Tolak Tundukkan Kepala ke Negeri Jepang

Jum'at, 02 Juni 2023 - 07:46 WIB
loading...
A A A
Sang Kolonel tetap tak terima. Dia kembali menegaskan bahwa seikerei itu sebuah perintah dan wajib dilaksanakan. Tetapi, Ki Bagoes tetap pada pendiriannya. Malah, pria yang lahir dengan nama R Dayat atau Hidayat itu meminta agar Kolonel Tsuda yang memerintahkan langsung.

Kolonel Tsuda menggelengkan kepalanya. "Tidak, Tuan Ki Bagoes yang memerintahkan. Tuan pemimpin Islam, orang Islam akan menurut." "Tidak bisa Tuan. Agama melarang. Saya tidak bisa memerintahkan itu," jawab anak dari Raden Kaji Lurah Hasyim yang menjabat sebagai abdi dalem Lurah bidang keagamaan di Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono VIII itu.


Mendengar jawaban Ki Bagoes, Kolonel Tsuda menggebrak meja. Ki Bagoes pun terkejut. Dia mencoba tenang, lalu mengatakan,"Tuan menganut agama seperti saya, sekalipun berlainan. Tentu Tuan juga tidak mau melanggar ajaran agama Tuan. Seperti kami orang Islam tidak mau melanggar ajaran kami.

" Percakapan berhenti di situ. Bahkan, keduanya minum teh bareng. Ki Bagoes pulang dan bersujud syukur karena Jepang tidak berhasil menaklukkan hatinya dan tidak pula berani memerintahkan kekerasan agar umat Islam melakukan seikerei.

Penolakan serupa juga dilakukan sejumlah ulama dengan gagah berani menolak melakukan hal itu seperti, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), pemimpin sebuah pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat KH Zaenal Mustafa. Alasan yang dikemukakan pun senada, seikerei bertentangan dengan ajaran Islam dan merusak tauhid.

Ki Bagoes Hadikoesoemo adalah seorang tokoh BPUPKI. Ia dilahirkan di kampung Kauman dengan nama R. Hidayat pada 11 Rabi'ul Akhir 1308 H (24 November 1890). Ki Bagus adalah putra ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan (pejabat) agama Islam di Kraton Yogyakarta. dan beliau juga merupakan tokoh Muhammadiyah yang membawa peranan penting untuk Muhammadiyah.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1117 seconds (0.1#10.140)