Jalan Khusus Tambang Cigudeg - Rumpin Mulai Dibangun
loading...
A
A
A
Jalur Cigudeg - Rumpin yang ada saat ini terus tergerus kerusakan karena ada percampuran moda transportasi tambang dengan umum (mixed traffic).
Selain kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalur lama menyebabkan persoalan sosial dan lingkungan karena dekat dengan permukiman penduduk.
Jalan tambang Cigudeg - Rumpin akan memiliki 12 jembatan dan delapan akses masuk khusus truk tambang batu. "Sehingga truk tidak akan muter - muter bikin macet juga," tutur Ridwan Kamil.
Pembangunan jalan tambang membutuhkan 32,7 hektare lahan dan saat ini sudah dibebaskan 26,16 hektare atau 80 persen. Ke depan, jalan tambang Cigudeg - Rumpin ini akan melayani 58 pemegang izin usaha tambang atau transporter.
Hal ini berbeda dengan jalan tambang konvensional di Indonesia, yang satu ruas jalan ada dalam hanya satu kawasan tambang. Jalan tambang Cigudeg - Rumpin jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak akan menganggu secara sosial dan lingkungan.
Setelah jalan tambang selesai, gubernur berkomitmen membangun jalur lama atau umum dengan peningkatan kualitas berupa cor, disusul pengaspalan menggunakan hotmiks.
"Jalur umum akan kita aspal, akan dianggarkan, tapi dikerjakan setelah jalur tambang beres, karena kalau saya aspal sekarang truk besarnya masih berada di sana nanti rusak lagi. Jadi saya mohon warga bersabar satu tahun,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengajak semua pihak mendukung pembangunan jalan tambang Cigudeg - Rumpin, mulai dari sosialisasi hingga pekerjaan selesai.
"Masyarakat Bogor, khususnya Bogor Barat mendukung apa yang ingin diwujudkan. Semoga visi misi Gubernur Jawa Barat bisa selesai di akhir masa jabatannya," ucap Iwan.
Owner JB Group Mulyadi Jayabaya mengungkap jalan tambang Cigudeg - Rumpin sangat mendesak dan pertama di Indonesia.
Selain kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalur lama menyebabkan persoalan sosial dan lingkungan karena dekat dengan permukiman penduduk.
Jalan tambang Cigudeg - Rumpin akan memiliki 12 jembatan dan delapan akses masuk khusus truk tambang batu. "Sehingga truk tidak akan muter - muter bikin macet juga," tutur Ridwan Kamil.
Pembangunan jalan tambang membutuhkan 32,7 hektare lahan dan saat ini sudah dibebaskan 26,16 hektare atau 80 persen. Ke depan, jalan tambang Cigudeg - Rumpin ini akan melayani 58 pemegang izin usaha tambang atau transporter.
Hal ini berbeda dengan jalan tambang konvensional di Indonesia, yang satu ruas jalan ada dalam hanya satu kawasan tambang. Jalan tambang Cigudeg - Rumpin jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak akan menganggu secara sosial dan lingkungan.
Setelah jalan tambang selesai, gubernur berkomitmen membangun jalur lama atau umum dengan peningkatan kualitas berupa cor, disusul pengaspalan menggunakan hotmiks.
"Jalur umum akan kita aspal, akan dianggarkan, tapi dikerjakan setelah jalur tambang beres, karena kalau saya aspal sekarang truk besarnya masih berada di sana nanti rusak lagi. Jadi saya mohon warga bersabar satu tahun,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengajak semua pihak mendukung pembangunan jalan tambang Cigudeg - Rumpin, mulai dari sosialisasi hingga pekerjaan selesai.
"Masyarakat Bogor, khususnya Bogor Barat mendukung apa yang ingin diwujudkan. Semoga visi misi Gubernur Jawa Barat bisa selesai di akhir masa jabatannya," ucap Iwan.
Owner JB Group Mulyadi Jayabaya mengungkap jalan tambang Cigudeg - Rumpin sangat mendesak dan pertama di Indonesia.