Kemenag Jabar Ketar-ketir Kuota Haji Berkurang, Banyak Jemaah Gagal Terbang ke Tanah Suci
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat mengkhawatirkan pelaksanaan ibadah haji tahun depan menyusul banyaknya jemaah haji asal Jabar yang gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Gagalnya ribuan jemaah haji yang terbang ke Tanah Suci tahun ini karena berbagai alasan mulai belum melunasi Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH) hingga mengundurkan diri.
Diketahui, tahun ini, kuota jemaah haji Jabar mencapai 38.296 orang yang terdiri dari calon jamaah haji, petugas hingga pembimbing ibadah haji. Namun, dalam perjalanannya, banyak jemaah yang belum membayar BPIH.
Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam mengatakan, dengan banyaknya jumlah calon jemaah haji yang belum melunasi biaya haji, maka akan ada perpanjangan waktu.
"Pelunasan biaya haji itu diperpanjang sampai tanggal 19 Mei 2023, progress sampai saat ini ada penambahan 200 orang yang melunasi. Total yang belum melunasi ada 4.460 orang, jemaah haji cadangan belum lunas ada 8.778," papar Ajam, Selasa (16/5/2023).
Ajam mengungkapkan, dari total kuota 38.296 orang, calon jemaah haji cadangan asal Jabar ada 11.617 orang. Apapun total calon jemaah haji regular yang telah melunasi BPIH sebanyak 33.866 orang.
Dengan masih banyaknya calon jemaah haji yang belum melunasi total biaya pemberangkatan, Kemenag Jabar memiliki kekhawatiran yang berdampak pada kuota pemberangkatan haji tahun berikutnya.
"Kalau nanti banyak calon jamaah haji regular yang tidak bisa melunasi biaya haji, kami malah khawatir akan berdampak pada penentuan kuota selanjutnya," ungkap Ajam.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jabar, Boy Hari Novian mengatakan, ada 4.353 calon jemaah haji di Jabar yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena belum melunasi BPIH.
"Yang tidak melunasi sampai tanggal 19 Mei 2023 itu 4.353, sedangkan cadangan yang melunasi 5.134, surplus 781," ujar Boy, Senin (22/5/2023).
Kemenag Jabar pun akhirnya langsung menggantikannya dengan calon jemaah haji cadangan yang harusnya berangkat pada 2024. Mekanisme ini pun dipilih untuk menutupi calon jemaah yang belum membayar BPIH.
"Cadangan berdasarkan nomor urut berikutnya yang naik menggantikan nomor urut yang tidak melunasi, tidak berangkat," bebernya.
Boy memastikan, pihaknya juga tengah menunggu kuota tambahan dari pemerintah pusat untuk 781 calon jemaah haji cadangan.
"Yang surplus akan diberangkatkan mudah-mudahan kita dapat tambahan kuota karena tambahan 8.000 itu akan dialokasikan buat seluruh provinsi. Mudah-mudahan kita dapat dan 781 itu kita berangkatkan walaupun cadangan," kata Boy.
Disinggung soal alasan calon jemaah haji yang belum melunasi BPIH, Boy menyebutkan, sejumlah calon jemaah haji mengalami persoalan kondisi keuangan hingga belum siap karena sakit. "Alasannya karena keuangan, sakit hingga ditunda (pemberangkatan)" pungkasnya.
Gagalnya ribuan jemaah haji yang terbang ke Tanah Suci tahun ini karena berbagai alasan mulai belum melunasi Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH) hingga mengundurkan diri.
Diketahui, tahun ini, kuota jemaah haji Jabar mencapai 38.296 orang yang terdiri dari calon jamaah haji, petugas hingga pembimbing ibadah haji. Namun, dalam perjalanannya, banyak jemaah yang belum membayar BPIH.
Baca Juga
Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam mengatakan, dengan banyaknya jumlah calon jemaah haji yang belum melunasi biaya haji, maka akan ada perpanjangan waktu.
"Pelunasan biaya haji itu diperpanjang sampai tanggal 19 Mei 2023, progress sampai saat ini ada penambahan 200 orang yang melunasi. Total yang belum melunasi ada 4.460 orang, jemaah haji cadangan belum lunas ada 8.778," papar Ajam, Selasa (16/5/2023).
Ajam mengungkapkan, dari total kuota 38.296 orang, calon jemaah haji cadangan asal Jabar ada 11.617 orang. Apapun total calon jemaah haji regular yang telah melunasi BPIH sebanyak 33.866 orang.
Dengan masih banyaknya calon jemaah haji yang belum melunasi total biaya pemberangkatan, Kemenag Jabar memiliki kekhawatiran yang berdampak pada kuota pemberangkatan haji tahun berikutnya.
"Kalau nanti banyak calon jamaah haji regular yang tidak bisa melunasi biaya haji, kami malah khawatir akan berdampak pada penentuan kuota selanjutnya," ungkap Ajam.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jabar, Boy Hari Novian mengatakan, ada 4.353 calon jemaah haji di Jabar yang gagal berangkat ke Tanah Suci karena belum melunasi BPIH.
"Yang tidak melunasi sampai tanggal 19 Mei 2023 itu 4.353, sedangkan cadangan yang melunasi 5.134, surplus 781," ujar Boy, Senin (22/5/2023).
Kemenag Jabar pun akhirnya langsung menggantikannya dengan calon jemaah haji cadangan yang harusnya berangkat pada 2024. Mekanisme ini pun dipilih untuk menutupi calon jemaah yang belum membayar BPIH.
"Cadangan berdasarkan nomor urut berikutnya yang naik menggantikan nomor urut yang tidak melunasi, tidak berangkat," bebernya.
Baca Juga
Boy memastikan, pihaknya juga tengah menunggu kuota tambahan dari pemerintah pusat untuk 781 calon jemaah haji cadangan.
"Yang surplus akan diberangkatkan mudah-mudahan kita dapat tambahan kuota karena tambahan 8.000 itu akan dialokasikan buat seluruh provinsi. Mudah-mudahan kita dapat dan 781 itu kita berangkatkan walaupun cadangan," kata Boy.
Disinggung soal alasan calon jemaah haji yang belum melunasi BPIH, Boy menyebutkan, sejumlah calon jemaah haji mengalami persoalan kondisi keuangan hingga belum siap karena sakit. "Alasannya karena keuangan, sakit hingga ditunda (pemberangkatan)" pungkasnya.
(nic)