Bangkai Paus Biru Seberat 45 Ton Mendadak Hilang di Pantai Namosin

Kamis, 23 Juli 2020 - 06:31 WIB
loading...
Bangkai Paus Biru Seberat 45 Ton Mendadak Hilang di Pantai Namosin
Seekor paus biru sepanjang 29 meter terdampar dan mati di pesisir Pantai Kupang, Selasa (21/7/2020). Foto/INewsTV/Eman Nusa)
A A A
KUPANG - Ribuan orang membanjiri Pantai Namosain, Kupang, Selasa (21/7) sore. Mereka berduyun-duyun datang demi melihat peristiwa sangat langka, terdamparnya ikan paus raksasa . Sekitar pukul 15.00 Wita, paus biru yang panjangnya mencapai 29 meter dan berat diperkirakan 45 ton tersebut tiba-tiba berada di Pantai Namosin. Pagi sebelumnya paus tersebut diketahui sudah beberapa kali muncul ke permukaan. Namun warga tak mengira paus berukuran besar itu akhirnya menepi hingga pantai.

Datangnya paus seukuran rumah ini membuat gempar warga Kupang. Kabar itu pun cepat menyebar ke tengah masyarakat. Dalam waktu tak lama ribuan orang memadati Pantai Namosin. Namun, paus raksasa yang umurnya diperkirakan mencapai 70 tahun tersebut diketahui telah tak bernyawa.

Sebagian warga pun mendekat dan memegang bangkai paus. Di tengah rasa kekaguman mereka ada yang menaiki ekor ataupun menyentuh badan paus. Banyak warga juga mengabadikan terdamparnya paus tersebut dengan kamera di telepon genggamnya. “Besar sekali, saya baru pertama kali melihat bentuk ikan paus ini,” kata Efron Suna, warga Kupang.

Tak lama petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mendapat laporan temuan ini turun tangan. Mereka berupaya melakukan evakuasi. Namun, upaya itu tak mudah. Begitu besar dan panjangnya paus ini membuat tim kesulitan mencari alat untuk pengangkatan bangkai tersebut. Apalagi diketahui perut paus sudah mengembung besar. Kondisi air laut yang sedang surut dan pantai yang dipenuhi batu karang juga membuat evakuasi kian sulit.

Petugas BKSDA NTT pun meminta bantuan beberapa alat berat untuk proses evakuasi. “Kondisinya sudah mengembung sehingga akan dilakukan evakuasi untuk penguburan,” kata Kepala Seksi BKSDA NTT Lidya Tesa Lidya Tesa. (Baca: Ikan Paus Sepanjang 23 Meter, 40 Ton Terdapar di Pantai Namosin Kupang)

Namun, saat alat berat tengah diusahakan datang, ikan paus biru tersebut keburu hilang. Pagi kemarin bangkai paus sudah tak terlihat di Pantai Namosin. Warga Kupang pun kaget karena pada Selasa malam ikan itu masih teronggok di dekat pantai. "Tadi malam masih ada di sini. Pagi ini saya turun ke pesisir untuk melihatnya lagi, tapi sudah tidak ada. Mungkin hanyut terbawa air laut saat sedang pasang," kata Ansel, warga Nunhila yang ditemui di lokasi.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA NTT Zaydi menyebut paus itu hanyut terbawa oleh air laut saat pasang. Ikan yang sempat terdampar itu merupakan paus jenis biru (blue whale). "Semalam kami dari BBKSDA menerjunkan tim untuk bertugas menjaganya, namun paus itu hanyut," ujarnya. (Baca juga: Polisi Ringkus Ayah yang Cabuli Anak Kandung)

Zaydi menjelaskan, Selasa malam, sekitar pukul 22.30 Wita, tim UPS BBKSDA NTT yang piket di lokasi melaporkan paus sudah mengambang di air dan akhirnya hanyut. Malam itu, tim sebenarnya langsung berusaha mencari paus dan mengejarnya dengan speed boat. Namun, pencarian tak berhasil karena keadaan di laut semakin gelap. "Teman-teman tetap melakukan upaya pencarian dan penyisiran sampai saat ini," katanya.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji, ketika dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan informasi itu. Dia berjanji akan terjun langsung ke lokasi untuk memastikan hilangnya paus itu. "Kalau sudah hilang akan sulit dilacak. Kalau badannya sudah membusuk dan perutnya pecah, biasanya akan tenggelam sendiri," ujarnya. (Lihat videonya: Viral di media Sosial, Bocah di Bali Terjepit Kepalanya di Tiang Listrik)

Ikram mengungkapkan, paus itu sebenarnya dilaporkan pertama kali oleh warga pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Namun, baru terdampar di pesisir pantai itu sekitar pukul 15.00 Wita. Menurut rencana, Rabu (22/7) pagi kemarin tim akan mengubur paus di dalam pasir seperti yang dilakukan saat temuan ikan besar sebelumnya. (Eman Suni)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2349 seconds (0.1#10.140)