TGB Zainul Majdi: Jangan Menegur Pemimpin di Depan Orang Banyak
loading...
A
A
A
LOMBOK TENGAH - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Dr TGB KH Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA memaparkan cara baik menegur pemimpin. TGB menegaskan, pemimpin merupakan panutan bersama yang kebijakannya patut diikuti dan membantu mempermudah kepemimpinannya.
Kepemimpinan seseorang patut didukung selama membawa kemanfaatan yang baik untuk umat. Ketua Alumni Universitas Al-Azhar itu memaparkan pentingnya kahlak yang baik dalam menegur pemimpin.
"Jangan menegur pemimpin di depan orang banyak. Karena pemimpin itu punya kehormatan, punya haibah. Temui saja dia, dan sampaikan langsung. Istilahnya pertemuan empat mata. Itu cara yang baik dalam menegur pemimpin jika kalian mengetahui ada yang salah dari pemimpin itu," ujar TGB di hadapan jemaah NWDI di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (17/5/2023).
TGB menjelaskan, masyarakat berhak mengkritisi pemimpin terutama menyangkut kinerja. Namun akhir-akhir ini, tidak sedikit yang menghujat pemimpin, bahkan mungkin ada yang mendoakan hal yang tidak baik untuk pemimpin.
Terutama masa Pemilu seperti saat ini. Gubernur NTB dua periode itu menegaskan, Islam tidak membenarkan tindakan menghujat atau bahkan memfitnah pemimpin.
"Ada yang melakukan itu di sini? Ya menghujat, memfitnah, dan sebagainya itu?. Kalau masih ada, ayo segera bertaubat," paparnya.
Dia menegaskan, tidak saja terhadap pemimpin, begitu juga dengan menegur orang baik teman, maupun lainnya. Terutama menyangkut ibadah yang berpotensi menuai persoalan lainnya.
TGB mencontohkan bagaimana menegur orang yang melanggar aturan.
"Tegur saja dengan cara yang baik. Yang sopan dan lembut. Jangan gagah-gagahan, main bentak, hujat dan sebagainya," tegas TGB.
Selain itu, mantan Gubernur NTB dua periode ini mengajak semua pihak untuk saling hormat menghormati. Menjaga kerukunan dan ukhuwah untuk kehidupan sosial yang lebih baik.
Kepemimpinan seseorang patut didukung selama membawa kemanfaatan yang baik untuk umat. Ketua Alumni Universitas Al-Azhar itu memaparkan pentingnya kahlak yang baik dalam menegur pemimpin.
"Jangan menegur pemimpin di depan orang banyak. Karena pemimpin itu punya kehormatan, punya haibah. Temui saja dia, dan sampaikan langsung. Istilahnya pertemuan empat mata. Itu cara yang baik dalam menegur pemimpin jika kalian mengetahui ada yang salah dari pemimpin itu," ujar TGB di hadapan jemaah NWDI di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (17/5/2023).
TGB menjelaskan, masyarakat berhak mengkritisi pemimpin terutama menyangkut kinerja. Namun akhir-akhir ini, tidak sedikit yang menghujat pemimpin, bahkan mungkin ada yang mendoakan hal yang tidak baik untuk pemimpin.
Terutama masa Pemilu seperti saat ini. Gubernur NTB dua periode itu menegaskan, Islam tidak membenarkan tindakan menghujat atau bahkan memfitnah pemimpin.
"Ada yang melakukan itu di sini? Ya menghujat, memfitnah, dan sebagainya itu?. Kalau masih ada, ayo segera bertaubat," paparnya.
Baca Juga
Dia menegaskan, tidak saja terhadap pemimpin, begitu juga dengan menegur orang baik teman, maupun lainnya. Terutama menyangkut ibadah yang berpotensi menuai persoalan lainnya.
TGB mencontohkan bagaimana menegur orang yang melanggar aturan.
"Tegur saja dengan cara yang baik. Yang sopan dan lembut. Jangan gagah-gagahan, main bentak, hujat dan sebagainya," tegas TGB.
Selain itu, mantan Gubernur NTB dua periode ini mengajak semua pihak untuk saling hormat menghormati. Menjaga kerukunan dan ukhuwah untuk kehidupan sosial yang lebih baik.
(shf)