Kerajaan Sengguruh di Malang Muncul Seiring Runtuhnya Dinasti Raden Wijaya di Majapahit

Sabtu, 13 Mei 2023 - 10:54 WIB
loading...
Kerajaan Sengguruh di Malang Muncul Seiring Runtuhnya Dinasti Raden Wijaya di Majapahit
Kerajaan Sengguruh di Malang bagian selatan disebut menjadi kerajaan Hindu terakhir di nusantara yang bertahan. Kerajaan ini akhirnya berhasil ditaklukan Kesultanan Demak. Foto ilustrasi
A A A
MALANG - Kerajaan Sengguruh di Malang bagian selatan disebut menjadi kerajaan Hindu terakhir di nusantara yang bertahan. Kerajaan ini akhirnya berhasil ditaklukan Kesultanan Demak melalui sebuah ekspansi usai beberapa daerah di sekitarnya seperti Pasuruan, Kediri, hingga Malang berhasil ditaklukan.



Lantas dimana posisi Kerajaan Sengguruh ketika Majapahit berjaya dan apakah Sengguruh juga pernah menjadi kerajaan kekuasaan Majapahit, sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) Mudzakir Dwi Cahyono mempunyai jawabannya.
Menurutnya, Kerajaan Sengguruh muncul ketika masa akhir Majapahit sekitar tahun 1400-an yang teridentifikasi dari naskah kuno Panji Margasemara.

"Ketika Sengguruh ada kerajaannya masih, masih bernama Majapahit, tapi dinastinya berbeda, dinastinya Girindrawardhana, ibukotanya tidak lagi di Wilwatikta atau Trowulan," kata Mudzakir Dwi Cahyono.

Dwi Cahyono menjelaskan, bagaimana dinasti baru di Kerajaan Majapahit memang muncul. Dinasti ini berbeda dengan dinasti Wangsa yang merupakan trah Raden Wijaya.

"Ini berbeda dengan dinasti Raden Wijaya. Itu dinasti Wijaya, kalau di masa akhir, ada dinasti lain yang menggunakan unsur sebutan Wijaya," ujarnya.
Babad Tanah Jawi dijelaskan Dwi Cahyono juga sempat menyinggung penyebutan dinasti Wijaya I, Wijaya II, dan Wijaya III. Pada penjelasan itu diungkapkan pula setelah dinasti Wijaya berakhir masih ada dinasti yang lain menggunakan Majapahit sebagai kerajaannya.

Sehingga kalau babad tanah Jawi menyebutkan Wijaya 1, Wijaya 2, Wijaya 3, Bhre, Bhatara i, bhatara i Wijaya 1, bhatara i Wijaya 2, Bhatara i menjadi bhra, karena itu sebenernya menjadi Brawijaya.

"Raja Majapahit terakhir dikatakan Brawijaya V, Brawijaya 7 itu perlu dikoreksi, tidak. Jadi setelah Dinasti Wijaya berakhir masih ada dinasti lagi yang menggunakan nama Majapahit untuk kerajaannya," paparnya.

Ia pun memberikan koreksi bila ada yang menyatakan Raja Brawijaya menjadi raja terakhir di Kerajaan Majapahit. Sebab setelah era Dinasti Wijaya masih ada dinasti lagi yang berkuasa dengan namanya masih menggunakan nama Majapahit.

"Sehingga sekali lagi itu anggapan salah kalau Brawijaya V, dan 7 itu raja Brawijaya terakhir tidak, ada yang lebih terakhir," tuturnya.

Lantas apaa hubungannya Kerajaan Sengguruh di Malang dengan Majapahit, Dwi Cahyono mengungkapkan ada kaitannya salah satu raja yang berkuasa di Sengguruh yakni Raden Pramana bagian dari keluarga besarnya Kerajaan Majapahit.

"Raden Pramana yang berkuasa di Sengguruh itu masih keluarga besarnya Majapahit. Sengguruh ini walaupun kerajaan otonom, tapi trah garis genelogis garis genelogisnya Majapahit. Sehingga apakah ketika berdiri ketika di era Majapahit, iya masih di era Majapahit, tapi di era Majapahit dengan dinasti Girindrawardhana," tukasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2180 seconds (0.1#10.140)