Semburan Gas Resahkan Warga Majasari

Rabu, 16 Maret 2016 - 16:18 WIB
Semburan Gas Resahkan Warga Majasari
Semburan Gas Resahkan Warga Majasari
A A A
MAJALENGKA - Warga Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka resah dengan adanya semburan air bergelembung dari dalam tanah. Mereka menduga semburan tersebut adalah semburan gas karena selain bergelembung semburan air juga mengeluarkan bau tidak sedap seperti gas.

"Pertama kali diketahui oleh salah seorang warga kami, tepatnya pada Senin 14 Maret warga melihat ada gelembung air dan menimbulkan bau tidak sedap," kata Kepala Desa Majasari, Tono Suntana, Rabu (16/3/2016).

Awalnya, kata dia, hanya ada satu lubang yang mengeluarkan gelembung air tepatnya di halaman depan Masjid dan Balai Desa Majasari.

Namun, hingga Rabu (16/3/2016) lubang yang mengeluarkan gelumbung air semakin banyak dan parah.

"Sekarang ada tiga lubang. Warga kami pun semakin cemas, takut membahayakan," ucapnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, warga pun mengamankan lokasi tersebut dengan menjaganya agar tidak ada warga yang mendekati lokasi semburan yang diduga gas itu.

"Khawatir ada ledakan atau semburan yang parah, jarak puluhan meter dari lokasi ada warga kami yang menjaga agar lokasi tersebut tidak didekati oleh warga," jelasnya.

Dia menduga, gelembung air tersebut efek adanya program seismik oleh pertamina beberapa bulan lalu. Meskipun, lokasi seismik dari lubang gelembung air jaraknya 1 km.

Pihaknya berharap, aparat terkait segera mengambil sikap untuk mengetahui lebih mendalam terkait semburan air di dalam tanah itu.

Karena saat ini para warga mulai resah dan khawatir semburan itu seperti yang terjadi di Lapindo yang menenggalamkan rumah penduduk yang ada di daerah tersebut.

Sementara itu warga lainnya Sukari berharap instansi terkait segera melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab adanya semburan gas. Karena saat ini warga merasa terganggu aktivitasnya.

"Kami melakukan pengamanan, karena hawatir gas itu meledak, dan mengancam keselamatan warga," ucapnya.

Menurut dia, semburan gas bercampur air dan berbau belerang hingga membuat warga panik, dan akhirnya warga berinisiatif menutup area itu menggunakan bambu-bambu. Hal itu untuk membuat batas agar warga tak mendekat.

Selain mengancam kesehatan warga desa, dampak semburan ini dihawatirkan dapat mematikan tanaman pertanian milik warga di sekitar lokasi semburan.

Sampai saat ini, kata dia, petugas kepolisiaan belum mendatangi lokasi kejadian dan belum membuat batas area.

"Dari Pemkab Majalengka maupun dari Pertamina belum melakukan penelitiaan. Kami harap segera turun tangan agar warga tidak resah dan panik," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4528 seconds (0.1#10.140)