Mengerikan! Begini Penampakan Pencemaran Minyak Hitam di Pantai Melayu Batam
loading...
A
A
A
BATAM - Pencemaran limbah minyak hitam, kembali terjadi di pesisir Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kali ini, minyak berwarna hitam pekat, dan beraroma menyengat tersebut, mencemari pesisir Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
Munculnya minyak hitam yang mencemari pesisir pantai ini, membuat gempar warga Kampung Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Pesisir pantai sepanjang 1 km dipenuhi minyak berwana hitam pekat dan lengket.
Akibat pencemaran tersebut, nelayan tidak bisa melaut dan wisatawan enggan untuk datang karena pantai sangat kotor dan aromanya menyengat. Bahkan, aroma menyengat minyak hitam yang mencemari laut tersebut, sudah terasa dari jarak 100 meter.
Diduga, pencemaran minyak hitam ini berasal dari kapal asing yang terbakar di wilayah perairan Malaysia pada beberapa hari lalu. Akibatnya, minyak yang bocor dan tumpah ke laut terbawa arus hingga ke pesisir Pantai Melayu.
Warga mulai dibuat heboh dengan kemunculan minyak hitam yang mencemari pesisir Pantai Melayu ini, pada Rabu (3/5/2023). Kabid Perlindungan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Ip mengatakan, kapal yang terbakar di perairan Malaysia, diketahui merupakan kapal tanker, dan tumpahan minyaknya terbawa arus sampai di Pantai Melayu.
"Sebelumnya, tumpahan minyak hitam ini juga mencemari perairan Bintan. Minyak hitam tersebut terbawa arus laut dan kini mencemari perairan Batam, utamanya di Pantai Melayu," tutur Ip.
Menurutnya, tumpahan minyak yang mencemari Pantai Melayu ini, sangat merugikan warga setempat, utamanya para nelayan. Bau menyengat dari tumpahan minyak tersebut, membuat ikan dan biota laut mati.
Untuk mengantisipasi menumpuknya limbah minyak hitam tersebut, Ip mengatakan, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, terus melakukan upaya pembersihan dengan mengangkat sisa limbah yang menempel di pasir pantai.
Menurut Ip kasus pencemaran limbah minyak hitam ini, sudah sering terjadi di perairan Batam. Tidak hanya karena insiden kapal terbakar atau tenggelam, tapi juga akibat adanya kapal-kapal asing yang melakukan pembersihan tangki di tengah laut.
Munculnya minyak hitam yang mencemari pesisir pantai ini, membuat gempar warga Kampung Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. Pesisir pantai sepanjang 1 km dipenuhi minyak berwana hitam pekat dan lengket.
Akibat pencemaran tersebut, nelayan tidak bisa melaut dan wisatawan enggan untuk datang karena pantai sangat kotor dan aromanya menyengat. Bahkan, aroma menyengat minyak hitam yang mencemari laut tersebut, sudah terasa dari jarak 100 meter.
Baca Juga
Diduga, pencemaran minyak hitam ini berasal dari kapal asing yang terbakar di wilayah perairan Malaysia pada beberapa hari lalu. Akibatnya, minyak yang bocor dan tumpah ke laut terbawa arus hingga ke pesisir Pantai Melayu.
Warga mulai dibuat heboh dengan kemunculan minyak hitam yang mencemari pesisir Pantai Melayu ini, pada Rabu (3/5/2023). Kabid Perlindungan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Ip mengatakan, kapal yang terbakar di perairan Malaysia, diketahui merupakan kapal tanker, dan tumpahan minyaknya terbawa arus sampai di Pantai Melayu.
"Sebelumnya, tumpahan minyak hitam ini juga mencemari perairan Bintan. Minyak hitam tersebut terbawa arus laut dan kini mencemari perairan Batam, utamanya di Pantai Melayu," tutur Ip.
Menurutnya, tumpahan minyak yang mencemari Pantai Melayu ini, sangat merugikan warga setempat, utamanya para nelayan. Bau menyengat dari tumpahan minyak tersebut, membuat ikan dan biota laut mati.
Untuk mengantisipasi menumpuknya limbah minyak hitam tersebut, Ip mengatakan, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, terus melakukan upaya pembersihan dengan mengangkat sisa limbah yang menempel di pasir pantai.
Menurut Ip kasus pencemaran limbah minyak hitam ini, sudah sering terjadi di perairan Batam. Tidak hanya karena insiden kapal terbakar atau tenggelam, tapi juga akibat adanya kapal-kapal asing yang melakukan pembersihan tangki di tengah laut.
(eyt)