Kampung Bingen Palembang, Simpan Sejarah Kota Tua

Selasa, 21 Juli 2020 - 21:29 WIB
loading...
Kampung Bingen Palembang,...
Bangunan rumah khas Arab, masih berdiri di Kamping Bingen, Jalan Kyai Haji Azhari 14 Ulu Palembang. Foto/iNews TV/Bambang Irawan
A A A
PALEMBANG - Perkampungan di Palembang, masih menyimpan catatan sejarah dan arsitektur khas dari masa lampau. Salah satunya Kampung Bingen di Jalan Kyai Haji Azhari 14 Ulu Palembang , yang juga dikenal sebagai kampung Arab.

(Baca juga: Rebutan Warisan, 2 Kakek di Pasuruan Adu Bacok di Sawah )

Ada sekitar 12 rumah tua yang usianya lebih dari 300 tahun, dan masih berdiri kokoh di kawasan perkampungan tersebut. Kampung kuno ini, menjadi salah satu destinasi baru wisata sejarah di Palembang .

Suasana damai dengan bangunan-bangunan kuno bersejarah, menjadikan Kampung Bingen, menghadirkan keindahan masa lampau. Di kampung ini, juga banyak berdiam keturunan Arab, dan Yaman, yang berbaur dengan penuh rasa toleransi dengan warga Kota Palembang .

(Baca juga: Pembunuh Selingkuhan Istri Paman, Akhirnya Ditembak Polisi )

Salah satu bangunan berusia 300 tahun, yakni rumah gadang milik keluarga Fuad Alabrar yang merupakan generasi kelima keturunan Arab di kampung tersebut. Rumah gadang keluarganya tersebut, bentuknya tinggi dan terbuat dari kayu unglen.

"Kayu unglen merupakan kayu terbaik di Palembang. Arsiteknya merupakan perpaduan dari budaya Melayu Palembang , dan Arab Saudi. Seperti pintu ukiran khas Palembang, yang berwarna kuning seperti di Masjid Agung Palembang," tutur Fuad.

(Baca juga: Ini Kondisi Pasar Keputran Setelah Resmi Ditutup Akibat COVID-19 )

Kondisi rumah tersebut sangat luas dan sejuk, sehingga sangat nyaman bagi siapapun yang berada di dalamnya. Kabid Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kota Palembang , Rudi Indawan mengatakan, terdapat 12 rumah yang sudah masuk cagar budaya.

"Selain rumah gadang, juga terdapat rumah limas khas Palembang. Kami sedang berupaya untuk melakukan revitalisasi bangunan-bangunan kuno tersebut, agar semakin maksimal sebagai destinasi wisata sejarah," terangnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)