Puluhan Ekor Sapi Mati Mendadak di Jembrana, Peternak Meradang

Senin, 01 Mei 2023 - 15:11 WIB
loading...
Puluhan Ekor Sapi Mati Mendadak di Jembrana, Peternak Meradang
Puluhan ekor sapi milik warga di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana mati mendadak. iNews TV/Sudika
A A A
JEMBRANA - Kasus kematian sapi secara tiba-tiba ditemukan di Kabupaten Jembrana, Bali. Puluhan ekor sapi milik warga di Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana mati mendadak .

Terbaru dua ekor sapi milik Dewa Kade Wisada ditemukan sekarat di dalam kandang. Dua sapi betinanya yang dalam keadaan hamil, mati mendadak tanpa sebab.

Dewa Kade mengaku, Minggu (30/4/2023) sore sapinya masih baik-baik saja, saat memberikan pakan rumput. Namun keesokan harinya mati, padahal sebelumnya tidak ada gejala sakit yang ditunjukan kedua sapinya," ujar Dewa.

Peristiwa ini, sontak membuat warga resah. Terlebih sebelumnya sudah banyak sapi warga yang mati dengan gejala yang sama. Pemilik sapi melaporkan keaparat desa yang diteruskan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana.

Setidaknya dari awal tahun 2023 sudah ditemukan 20 ekor sapi milik warga mati. "Di bulan April hingga awal Mei saja, terjadi kematian sapi di Banjar sawe sebanyak 11 ekor," ujar I Nyoman Sudarma, Kepaka Desa Agung.

Dewi Wulan Gentari, petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana mengatakan, petugas kesehata baru turun karena sebelumnya warga enggan melapor.

"Sehingga penyebab kematian puluhan sapi belum bisa diketahu. Namun dugaan awal mengalami keracunan makanan akibat salah memberikan pola makan," ujar Dewi.

Namun lanjut Dewi, penyebab pasti kematian puluhan ekor sapi tersebut masih diselidiki. "Sejumlah sample bagian dari bangkai sapi sudah diambli sebagai sample untuk di uji laboratorium," katanya.

Baca: Misteri Telepon Terakhir, Keluarga Minta Kematian AKBP Buddy Alfrist Towoliu Diusut Tuntas.

Kematian puluhan sapi tersebut sangat meresahkan warga, terutama para peternak sapi. Terlebih para peternak baru saja terbebas dari penyakit penyakit mulut dan kuku (PMK) di tahun 2022 lalu.

Warga berharap instansi terkait cepat mencari penyebab kematian puluhan tersebut. Termasuk memberikan solusi supaya penyakit tersebut tidak meluas ke wilayah lain.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1717 seconds (0.1#10.140)