Misteri Harta Karun Candi Abang yang Ditunggu Sosok Gaib

Jum'at, 21 April 2023 - 05:32 WIB
loading...
Misteri Harta Karun...
Penampakan Candi Abang yang konon memendam harta karun yang dijaga sosok gaib, di atas perbukitan tepat di Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Dok/Okezone
A A A
Candi Abang terlihat alami dengan tegak berdiri pepohonan hutan jati di sekitarnya. Hijau rumput luas menjulang tinggi, seperti bukit Teletubbies dalam cerita film anak-anak.

Kalau musim hujan terlihat hijau hutan sekitar, dan ketika kemarau datang, terlihat gersang karena pohon-pohon jati meranggas daunnya jatuh.

Keindahan Candi Abang justru terlihat jika pagi saat matahari terbit dan sore saat matahari terbenam. Candi ini tidak semegah Candi Borobudur atau Brambanan Candi namun cukup eksotis karena berada di atas perbukitan tepat di Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Namun di balik keindahan Candi Abang tersimpan cerita mistis. Candi itu merupakan tempat penyimpanan harta karun berupa emas sebesar anak kerbau. Konon harta itu dijaga sosok goib bernama Kiai Jagal.



Belum diketahui secara jelas fungsi dari candi yang diprediksi dibuat pada abad 9 dan 10 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Nama Candi Abang karena dibuat dengan batu bata merah. Merah dalam bahasa Jawa berarti Abang.

Konon, menurut warga sekitar bernama Kelik, Candi Abang digunakan warga setempat sebagai pelindung dari serangan penjajahan Jepang. Masyarakat percaya jika berlindung di candi itu akan dilindungi oleh Kiai Jagal.



Menurut warga sekitar, Kiai Jagal merupakan sosok gaib yang dihormati dan merupakan penunggu setia yang menunggu candi. Kiai Jagal digambarkan memiliki badan besar dan berambut panjang. Dia merupakan pelindung dari segala kerusakan.

Mitos tentang Candi Abang yang dijaga sosok gaib pun dipercaya hingga saat ini. Sosok goib itu juga menjaga sekeliling candi yang terbuat dari batu bata merah. Bahkan, jika seseorang mengambil batu bata, sang pencuri bisa menjadi gila jika sampai rumah.

"Saya kira cerita-cerita itu bagian dari pelestarian cagar budaya. Kalau misal mengambil batu jadi gila atau sakit-sakitan, itu bagus. Supaya orang tidak mengambil barang-barang cagar budaya," kata Wahyu Astuty yang pernah menjabat Kasi Perlindungan BPCB DIY.


Candi Abang merupakan salah satu situs yang dilindungi negara. Sehingga, mengambil barang peninggalan sejarah bisa mendapat sanksi hukuman. Namun, diakuinya, terkadang orang nekat menabrak aturan dari pemerintah.

"Kalau sudah pantangan justru orang berfikir ulang untuk melakukan. Syukur-syukur pantangan itu terbukti, misal ada yang mengambil batu bata menjadi gila,” tuturnya.

Cerita mistik itu, kata dia, tak lepas dari kehebatan nenek moyang dan warga setempat dalam upaya pelestarian cagar budaya dengan menyampaikan pantangan-pantangan tertentu.

Dia tak berani menyampaikan kebenaran dari pantangan tersebut. "Benar tidaknya ya kembali ke masing-masing orang. Kalau saya berharap pantangan itu ada," ujarnya.

Seperti halnya pantangan orang berpacaran di Candi Prambanan yang bisa kandas di tengah jalan sebelum pelaminan. Cerita kandas hubungan asmara itu selalu dikaitkan dengan kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.

"Itu juga cerita supaya kalau pacaran jangan njepit-njepit, sembunyi-sembunyi, nanti ada setan merasuk bisa berbahaya," sebutnya.

Wahyu menyebut, orang berpacaran terkadang lupa tempat, seperti di sekitar Candi Abang. Untuk itu, pihaknya mengantisipasi dengan menyambangi orang yang tengah berpacaran di lokasi-lokasi tersembunyi.



"Kita kan punya jupel (juru pelihara), mereka ini yang biasa menyambangi. Misal melintas di depannya, bersih-bersih, atau melakukan aktivitas sehingga orang yang mojok berpacaran merasa tidak nyaman," ungkapnya.

BPCP tak berkewajiban melarang orang yang berpacaran saat berada di lokasi peninggalan sejarah. Namun, beragam cara halus dilakukan supaya orang yang berpacaran tersebut tidak kebablasan.

"Ya, kalau hanya duduk-duduk ngobrol saja enggak apa-apa, kalau di luar itu ya biasanya jupel yang mondar-mandir di sekitar orang yang pacaran. Walaupun tidak mengingatkan, tapi biasanya orang yang pacaran akan risi jika melakukan hal-hal yang 'negatif',” tuturnya. (anicolha)

Sumber:
dok.sindonews/okezone
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2786 seconds (0.1#10.140)