Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf saat Lebaran Diprediksi Capai Ratusan Triliun

Rabu, 19 April 2023 - 11:47 WIB
loading...
Perputaran Ekonomi di...
Wakil Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Harry Tjahaja Purnama. Foto ist
A A A
BOGOR - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada momen mudik dan libur Lebaran 2023 bakal menembus Rp100-150 triliun. Ini seiring meningkatnya jumlah pemudik tahun ini.



Diakui Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno , angka mudik tahun itu meningkat nyaris dua kali lipat dari libur Lebaran 2022. Pihaknya menargetkan 25 persen, atau 300-350 juta pergerakan dari target 1,4 miliar mobilitas wisatawan 2023 akan tercapai.
Data survei Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa 123,8 juta orang akan melakukan perjalanan saat libur Lebaran 2023. Wakil Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Harry Tjahaja Purnama menyampaikan, perputaran ekonomi di sektor pariwisata ditunjang oleh beberapa destinasi dan faktor.

“Perputaran ekonomi sektor pariwisata ditunjang oleh permintaan untuk perjalanan, tiket pesawat, trasportasi umum, akomodasi, restoran, tempat rekreasi sampai ke pusat pembelanjaan oleh-oleh, dan lain sebagainya,” kata Harry, Selasa (19/4/2023).

Harry menyebutkan, dari data yg disampaikan oleh Menparekraf, perputaran dana akan mencapai Rp100 hingga 150 trilliun. Menurutnya, diperkirakan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Ini karena tahun ini tidak ada batasan untuk transportasi dan penerbangan pasca Covid-19 seperti tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, Harry merinci lebih lengkap terkait strategi, terutama bagi pelaku usaha yang bergerak di industri parekraf dalam memanfaatkan momen libur lebaran ini dan bagaimana memberikan pengalaman yang baik bagi wisatawan.

Pertama, dari pemerintahan terlebih dahulu. Menuturnya, masih banyak pungli dan menangani emergency dan lain-lain dengan kepadatan pengunjung luar bisa.

"Saya menyarankan kepada pemerintahkan pusat, yaitu kementerian, untuk merilis SOP atau blue print pengelolaan tempat-tempat rekreasi yang benar dan sehat. Selain itu menghindari pungli dan penanganan kesehatan hingga mengajarkan ke masyarakat bagaimana membuang sampah,” jelasnya.

Kemudian, untuk pemerintahan daerah, Harry juga mengimbau agar dapat mendata sehingga daerah-daerah wisata yang dikunjungi ikut merata.

“Jangan membuat event-event di daerah pantai atau tempat rekreasi yang sudah sangat ramai. Tapi, disarankan untuk membuat event-event ke tempat rekreasi yang lebih sepi pengunjung.

“Saya rasa sudah jelas, setiap tahun selalu ada kenaikan harga tiket hingga akomodasi. Namun, yang harus ditekankan adalah pariwisata menjual pengalaman," pungkasnya.

Menurutnya, para pelaku pariwisata harus menyediakan pelayanan yang memuaskan, pengalaman berkunjung maupun penginap atau belanja yang menyenangkan. "Sehingga nanti bisa menjadi repeat-customers, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” imbuhnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2242 seconds (0.1#10.140)