Mencari Ikan di Sungai Bilah, Remaja Labuhanbatu Tewas Terseret Arus Usai Perahunya Terbalik
loading...
A
A
A
LABUHANBATU - Nahas menimpa seorang remaja pencari ikan di aliran Sungai Bilah, di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada Jumat (14/4/2023) pagi tadi. Remaja bernama Rama Syahputra (17) itu tewas usai perahunya terbalik
Warga Desa Lingkungan 3 Kampung Salam, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu itu ditemukan tewas setelah sebelumnya dilaporkan hilang sejak Rabu (12/4/2023) lalu.
Saat itu korban bersama dua rekannya menumpang perahu untuk mencari ikan di Sungai Bilah. Namun tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi bocor dan kemasukan air hingga terbalik.
Korban dan dua temannya kemudian melompat dari perahu. Dua korban berhasil menyelamatkan diri. Sementara korban hilang terseret arus sungai.
Warga sekitar yang mengetahui insiden itu telah berupaya melakukan pencarian. Namun upaya mereka tak kunjung membuahkan hasil hingga mereka melaporkan insiden itu ke Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) melalui Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
"Kita mendapatkan laporan keesokan harinya pada Kamis, 13 April 2023. Kita lalu kirimkan personel untuk melakukan pencarian. Namun di pencarian hari pertama korban tidak berhasil kita temukan," kata Budiono, Kepala Kantor Basarnas Medan.
Pada pencarian hari kedua pagi tadi, kita intensifkan pencarian dengan menggunakan dua perahu LCR milik Pos SAR Tanjungbalai dan BPBD Labuhanbatu. Kita juga gunakan alat pencarian bawah air (Aqua Eyes dan Underwater Searching Device/UWSD) yang berfungsi mendeteksi keberadaan korban di bawah air.
"Pencarian akhirnya membuahkan hasil, korban akhirnya ditemukan pagi tadi sekitar pukul 09.50 WIB berjarak 100 meter dari lokasi awal perahu korban terbalik," jelasnya.
"Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia langsung dievakuasi ke darat. Mayat korban lalu dibawa ke rumah duka disemayamkan dan dimakamkan," sambungnya.
Warga Desa Lingkungan 3 Kampung Salam, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu itu ditemukan tewas setelah sebelumnya dilaporkan hilang sejak Rabu (12/4/2023) lalu.
Saat itu korban bersama dua rekannya menumpang perahu untuk mencari ikan di Sungai Bilah. Namun tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi bocor dan kemasukan air hingga terbalik.
Korban dan dua temannya kemudian melompat dari perahu. Dua korban berhasil menyelamatkan diri. Sementara korban hilang terseret arus sungai.
Warga sekitar yang mengetahui insiden itu telah berupaya melakukan pencarian. Namun upaya mereka tak kunjung membuahkan hasil hingga mereka melaporkan insiden itu ke Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) melalui Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
"Kita mendapatkan laporan keesokan harinya pada Kamis, 13 April 2023. Kita lalu kirimkan personel untuk melakukan pencarian. Namun di pencarian hari pertama korban tidak berhasil kita temukan," kata Budiono, Kepala Kantor Basarnas Medan.
Pada pencarian hari kedua pagi tadi, kita intensifkan pencarian dengan menggunakan dua perahu LCR milik Pos SAR Tanjungbalai dan BPBD Labuhanbatu. Kita juga gunakan alat pencarian bawah air (Aqua Eyes dan Underwater Searching Device/UWSD) yang berfungsi mendeteksi keberadaan korban di bawah air.
"Pencarian akhirnya membuahkan hasil, korban akhirnya ditemukan pagi tadi sekitar pukul 09.50 WIB berjarak 100 meter dari lokasi awal perahu korban terbalik," jelasnya.
"Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia langsung dievakuasi ke darat. Mayat korban lalu dibawa ke rumah duka disemayamkan dan dimakamkan," sambungnya.
(don)