Kuliah Umum BOSF Bersama Ridwan Kamil: Pembangunan Desa Kunci Penting Pertumbuhan Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
Sebagai mitra dari BOSF di Indonesia, President of Sampoerna University Dr. Marshall Schott menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan kolaborasi strategis bagi Sampoerna University guna meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya membangun Indonesia dari desa, sehingga tidak hanya terlarut dalam hiruk pikuk kehidupan urban dan melupakan masyarakat desa.
“Sampoerna University sangat senang dapat bekerja sama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) dan Blue Ocean Group Network dari Singapura untuk menjadi tuan rumah program Blue Ocean Strategy Fellowship. Program ini bertujuan untuk melibatkan serta mendukung beberapa talenta terbaik Indonesia untuk mengatasi masalah yang sangat penting bagi kita semua. Melalui penelitian dan forum publik, kami tahu bahwa Fellowship ini akan berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk dialog dan solusi lebih lanjut di ruang publik," ucap Marshall.
CEO School of Government and Public Policy (SGPP) Ony Avrianto Jamhari menyampaikan, School of Government and Public Policy (SGPP) memiliki misi untuk melatih para pemimpin publik di masa depan yang mampu memecahkan masalah publik yang paling menantang dan meningkatkan peluang menghasilkan hasil kebijakan yang diinginkan.
"BOSF dapat dijadikan sebagai model pembelajaran good practices atau praktik-praktik terbaik dan tidak baik di sebuah lembaga baik oemerintah maupun non pemerimtah. Para pemangku keputusan dapat mengunakan metode ini dalam mengambil keputusan," katanya.
Kuliah Umum ini juga dilanjutkan dengan sesi Diskusi Panel yang diisi oleh Distinguished Fellow Moch. Ridwan Kamil, Dosen Fakultas Teknik dan Teknologi Sampoerna University Profesor Teddy Mantoro, serta Anggota DPR RI Komisi XI Puteri Anetta Komaruddin. Diskusi panel ini membahas topik besar yang sama, yaitu bagaimana pembangunan desa menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun Pemerintah Provinsi Jawa Barat berfokus pada tiga pilar utama transformasi perdesaan, yaitu transformasi digital, ketahanan ekonomi dan sosial, serta pembangunan infrastruktur.
Melalui transformasi digital, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu peningkatan efisiensi dan efektivitas tata kelola pemerintahan daerah serta mendorong kewirausahaan dan inovasi di daerah pedesaan.
Selain itu, menciptakan lapangan kerja juga merupakan pilar transformasi pedesaan guna mendorong kohesi sosial, ketahanan ekonomi dan sosial yang berbasis masyarakat. Yang terakhir, investasi pada pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, untuk meingkatkan akses ke layanan esensial dan menghubungkan daerah pedesaan dengan kota.
BOSF berharap, hadirnya program ini dapat mendukung pemerintah dalam membuat kebijakan publik yang relevan dan menjawab tantangan masa kini, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dalam hal ini khususnya melalui pembangunan desa.
“Sampoerna University sangat senang dapat bekerja sama dengan School of Government and Public Policy (SGPP) dan Blue Ocean Group Network dari Singapura untuk menjadi tuan rumah program Blue Ocean Strategy Fellowship. Program ini bertujuan untuk melibatkan serta mendukung beberapa talenta terbaik Indonesia untuk mengatasi masalah yang sangat penting bagi kita semua. Melalui penelitian dan forum publik, kami tahu bahwa Fellowship ini akan berfungsi sebagai katalisator yang kuat untuk dialog dan solusi lebih lanjut di ruang publik," ucap Marshall.
CEO School of Government and Public Policy (SGPP) Ony Avrianto Jamhari menyampaikan, School of Government and Public Policy (SGPP) memiliki misi untuk melatih para pemimpin publik di masa depan yang mampu memecahkan masalah publik yang paling menantang dan meningkatkan peluang menghasilkan hasil kebijakan yang diinginkan.
"BOSF dapat dijadikan sebagai model pembelajaran good practices atau praktik-praktik terbaik dan tidak baik di sebuah lembaga baik oemerintah maupun non pemerimtah. Para pemangku keputusan dapat mengunakan metode ini dalam mengambil keputusan," katanya.
Kuliah Umum ini juga dilanjutkan dengan sesi Diskusi Panel yang diisi oleh Distinguished Fellow Moch. Ridwan Kamil, Dosen Fakultas Teknik dan Teknologi Sampoerna University Profesor Teddy Mantoro, serta Anggota DPR RI Komisi XI Puteri Anetta Komaruddin. Diskusi panel ini membahas topik besar yang sama, yaitu bagaimana pembangunan desa menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Adapun Pemerintah Provinsi Jawa Barat berfokus pada tiga pilar utama transformasi perdesaan, yaitu transformasi digital, ketahanan ekonomi dan sosial, serta pembangunan infrastruktur.
Melalui transformasi digital, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu peningkatan efisiensi dan efektivitas tata kelola pemerintahan daerah serta mendorong kewirausahaan dan inovasi di daerah pedesaan.
Selain itu, menciptakan lapangan kerja juga merupakan pilar transformasi pedesaan guna mendorong kohesi sosial, ketahanan ekonomi dan sosial yang berbasis masyarakat. Yang terakhir, investasi pada pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, untuk meingkatkan akses ke layanan esensial dan menghubungkan daerah pedesaan dengan kota.
BOSF berharap, hadirnya program ini dapat mendukung pemerintah dalam membuat kebijakan publik yang relevan dan menjawab tantangan masa kini, guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dalam hal ini khususnya melalui pembangunan desa.
(nag)