Veronika Koman Tuding Ada Kekerasan Warga Sipil di Maybrat, Ini Penjelasan TNI

Selasa, 28 April 2020 - 22:02 WIB
loading...
Veronika Koman Tuding Ada Kekerasan Warga Sipil di Maybrat, Ini Penjelasan TNI
TNI dengan tegas membantah cuitan Aktivis HAM Veronica Koman di media sosial Twitter yang menuding adanya aksi kekerasan yang dilakukan pihak militer Indonesia di sebuah Kabupaten di Provinsi Papua Barat. Salah satu foto yang diunggah Veronika Koman/Ist
A A A
SORONG - TNI dengan tegas membantah cuitan Aktivis HAM Veronica Koman di media sosial Twitter yang menuding adanya aksi kekerasan yang dilakukan pihak militer Indonesia di sebuah Kabupaten di Provinsi Papua Barat. Dalam cuitan Koman yang disertai beberapa foto warga Papua tengah berada di sebuah hutan tropis di Papua. Koman menuliskan penyataan bahwa telah terjadi pengungsi besar-besaran penduduk asli Papua di sebuah kabupaten baru. (Baca: Wali Kota Tanjungpinang Meninggal Karena COVID-19, Langsung Dimakamkan Malam Ini)

Militer Indonesia dilaporkan telah menduduki sejumlah kampung di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat. Dalam cuitan itu juga Koman yang kini menjadi buronan Pemerintah Indonesia menuding telah terjadi penangkapan sewenang-wenang dan penyiksaan terhadap warga setempat.

"Pemindahan penduduk asli Papua telah meluas ke kabupaten baru. Militer Indonesia dilaporkan telah menduduki Desa-desa Tigimana, Tiefromen, Yahi di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat. Penangkapan sewenang-wenang dan penyiksaan telah dilaporkan di daerah tersebut selama dua minggu terakhir," demikian tulisan Veronica Koman dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Cuitan Koman ini diunggah pada 27 April 2020 pada laman akun Twitter miliknya disertai beberapa foto yang menggambarkan sejumlah warga Papua mulai orang dewasa hingga anak-anak tengah berada di sebuah hutan tropis di wilayah Kabupaten Maybrat.

Unggahan Veronica ini langsung dibantah keras oleh Pihak Korem 181/Sorong. Hal ini dikarenakan wilayah Kabupaten Maybrat yang masuk dalam wilayah teritorial Korem 181 Sorong.

Kepala Penerangan Korem 181 Sorong, Mayor Inf Puguh Prandono mengatakan, bahwa bahasa yang dihembuskan oleh Veronica Koman pada laman Twitter nya adalah tidak benar dimana tidak ada pihak militer yang melakukan hal tersebut di wilayah Kabupaten Maybrat.

Mayor Puguh mengungkapkan bahwa kegiatan yang terjadi di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat adalah adanya pasukan Brimob yang tengah melakukan sweeping terkait hilangnya satu pucuk senjata api milik Brimob dalam peristiwa pembunuhan seorang anggota Brimob di Bintuni belum lama ini. Mayor Puguh menegaskan, bahwa pihak militer Indonesia tidak ada melakukan hal seperti tudingan Veronica Koman.

"Syaloom Selamat malam sudaraku, itu bahasa yang mereka hembuskan ke publik, tidak ada militer yg melakukan itu saudaraku, yang di sana itu Brimob yang melakukan sweeping terkait hilangnya senjata di Bintuni, klu militer tdk ada melakukan hal seperti itu saudaraku." demikian pernyataan Kapenrem 181 Sorong melalui pesan WhatsApp yang diterima, Selasa (28/4/2020).

Dari informasi yang didapatkan, sejumlah pasukan Brimob saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap sejumlah pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang anggota Brimob di wilayah Kabupaten Bintuni Papua Barat beberapa waktu lalu. Satu pucuk senjata api milik korban juga turut di bawa kabur oleh para pelaku. Sejumlah pelaku melarikan diri menuju perbatasan antar Kabupaten Bintuni dan Kabupaten Maybrat.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)