Kubah Lava Gunung Merapi Sisi Barat Daya Alami Perubahan Morfologi

Selasa, 11 April 2023 - 11:47 WIB
loading...
Kubah Lava Gunung Merapi Sisi Barat Daya Alami Perubahan Morfologi
BPPTKG menyebut ada perubahan Morfologi Gunung Merapi. Foto/Dok. Antara
A A A
YOGYAKARTA - Kubah lava Gunung Merapi di sisi barat daya mengalami perubahan morfologi. Adanya perubahan moroflogi ini, menurut catatan Balai Penelitian dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), diakibatkan oleh terjadinya awan panas guguran yang terjadi sepanjang 31 Maret-6 April 2023.



"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, Selasa (11/4/2023). Dia menyebut, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hingga siang hari, sedangkan sore hingga malam hari berkabut.



Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 200 meter dari puncak Gunung Merapi, teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos, pada tanggal 5 April 2023 pukul 08.30 WIB.



Pada minggu kemarin, terjadi satu kali awan panas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur 1.100 meter. Guguran lava teramati sebanyak 79 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Boyong) dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter. "Suara guguran terdengar satu kali dari pos Babadan dengan intensitas sedang," ujarnya.

Menurut dia, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat satu kali gempa awan panas guguran, satu kali gempa Vulkanik Dalam, enam kali gempa Vulkanik Dangkal, 64 kali gempa Fase Banyak (MP), 563 kali gempa guguran, dan 11 kali gempa tektonik.

Kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, namun masih dalam intensitas yang cukup tinggi. Pemantauan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini, menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,03 cm per hari.



Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km, dan Sungai Gendol 5 km. "Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tambahnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2562 seconds (0.1#10.140)