Prihatin Kondisi Masjid An-Nur Sirenja, Ini yang Dilakukan Ketua DPW Perindo Sulawesi Tengah
loading...

Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Tengah, Mahfud Masuara prihatin dengan kondisi Masjid An-Nur Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, yang masih beratap terpal sejak terjadi bencana tahun 2008 silam. Foto/iNews TV/Jemmy Hendrik
A
A
A
DONGGALA - Langkah kongkrit dilakukan Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Tengah, Mahfud Masuara, saat berada di Masjid An-Nur yang kondisinya memprihatinkan. Usai memberikan tausiah dalam safari Ramadan, dia langsung menyalurkan bantuan untuk perbaikan masjid.
Bantuan yang disalurkan calon anggota legislatif (Caleg) Partai Perindo untuk daerah pemilihan (Dapil) Sigli dan Donggala tersebut, diharapkan bisa melanjutkan pembangunan masjid sehingga dapat digunakan untuk beribadah secara layak.
Masjid yang ada di Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala tersebut, kondisinya memprihatikan. Atap masjid masih berupa rangka dari baja ringan, dan ditutup menggunakan terpal seadanya.
Masjid An-Nur yang hancur akibat bencana alam pada tahun 2008 silam, hingga kini masih belum selesai pembangunannya. Kondisi dindingnya juga masih belum dilapisi semen, sehingga susunan batu batanya terbuka dan rawan rusak. Lantai masjid masih apa adanya, sebagian masih berupa tanah yang dipadatkan.
Lihat Juga: Anggota DPRD NTB dari Partai Perindo Dorong Kurma Jadi Ikon Baru Pertumbuhan Ekonomi Lombok Utara
Baca Juga
Bantuan yang disalurkan calon anggota legislatif (Caleg) Partai Perindo untuk daerah pemilihan (Dapil) Sigli dan Donggala tersebut, diharapkan bisa melanjutkan pembangunan masjid sehingga dapat digunakan untuk beribadah secara layak.
Masjid yang ada di Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala tersebut, kondisinya memprihatikan. Atap masjid masih berupa rangka dari baja ringan, dan ditutup menggunakan terpal seadanya.
Masjid An-Nur yang hancur akibat bencana alam pada tahun 2008 silam, hingga kini masih belum selesai pembangunannya. Kondisi dindingnya juga masih belum dilapisi semen, sehingga susunan batu batanya terbuka dan rawan rusak. Lantai masjid masih apa adanya, sebagian masih berupa tanah yang dipadatkan.
Lihat Juga: Anggota DPRD NTB dari Partai Perindo Dorong Kurma Jadi Ikon Baru Pertumbuhan Ekonomi Lombok Utara
(eyt)