Di Media Sosial Netizen Perlu Bersikap Bijak, Etika Harus Dijunjung Tinggi

Sabtu, 25 Maret 2023 - 23:54 WIB
loading...
Di Media Sosial Netizen Perlu Bersikap Bijak, Etika Harus Dijunjung Tinggi
Transformasi era digital yang cepat perlu dihadapi dengan bijak dan harus berpedoman pada etika. Etika harus dijunjung tinggi dalam berinteraksi di dunia maya. Foto dok/Kemenkominfo
A A A
LEBAK - Transformasi era digital yang cepat perlu dihadapi dengan bijak dan harus berpedoman pada etika. Etika harus dijunjung tinggi dalam berinteraksi di dunia maya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Badrusalam dalam diskusi luring yang dihadiri warga masyarakat dan komunitas yang ada di wilayah Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (25/3/2024).



Etika komunikasi melalui dunia maya, lanjut Badrusalam, pada dasarnya tak jauh berbeda dengan etika yang berlaku dalam kehidupan nyata. Kesantunan, pengendalian emosi, dan pemahaman terhadap privasi orang lain menjadi dasar etika yang harus selalu diimplementasikan dalam komunikasi digital.

”Tulisan adalah perwakilan dari diri kita. Sehingga, komunikasi perlu mengedepankan kesantunan dan menghargai sesama,” jelas Badrusalam dalam diskusi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Guru yang juga musisi Mia Marcellina menyoroti dari perspektif budaya digital. Mia menyampaikan beberapa tips untuk menjadi netizen yang bijak. Di antaranya menyebarkan hal positif, berbagi inspirasi, dan tidak sembarangan membagikan konten di media sosial karena bisa berpotensi sebagai berita bohong (hoaks).

Menurut Mia, cepatnya persebaran hoaks disebabkan oleh netizen yang tidak bijak dalam membagikan informasi melalui media sosial.

”Hoaks yang tersebar melalui media sosial sering terjadi karena netizen tidak menyaring informasi yang didapat,” jelas Mia pada diskusi luring yang dihadiri Komunitas Keong Bersatu, Komunitas Pemuda Rajin Usaha, Komunitas Balong Usaha, dan Komunitas PKL Ramadhan.

Dari sudut pandang keamanan digital, influencer Azmy Zen mengingatkan bahwa netizen di dunia maya seringkali tidak sadar akan pentingnya menjaga jejak digital.

Jejak digital sangat berpengaruh pada keamanan digital. ”Dengan menjaga jejak digital, akan menghindarkan netizen dari berbagai kejahatan siber yang mungkin terjadi,” dia mengingatkan.

Jejak digital yang bersifat permanen, Azmy menambahkan, menuntut netizen untuk lebih bijak dalam bermedia sosial. Informasi yang bersifat khusus misalnya, sebaiknya tidak dibagikan melalui media sosial.

”Jangan mudah membagikan informasi pribadi melalui media sosial, karena bisa menjadi pintu masuk kejahatan di dunia maya,” pungkasnya.

Diketahui, Kemenkominfo menginisiasi kegiatan literasi digital pada lingkup komunitas. Ini merupakan bagian dari program nasional Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). Program ini memberikan literasi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3036 seconds (0.1#10.140)