Jatim Jadi Lokasi Pemantauan Hilal Terbanyak di Indonesia, Gubernur Khofifah Ucapkan Terima Kasih dan Apresiatif
loading...
A
A
A
KOTA SURABAYA - Menjelang bulan suci Ramadhan, Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Ramadhan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI Jakarta, Rabu (22/3) sore.
Tercatat ada 124 lokasi titik pemantauan hilal yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Dari 124 titik tersebut, yang spesial kali ini adalah 27 titik diantaranya berlokasi di wilayah Jawa Timur.
Jumlah tersebut menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan lokasi pemantauan hilal terbanyak di tanah air, yang disusul kemudian oleh Provinsi Sumatera Barat sebanyak 21 titik pemantauan.
Merespons data tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bersyukur. Menurutnya ini menjadi bukti semangat dan antusiasme warga, pakar dan ahli ilmu falakiyah Jatim menyambut dan menastikan masuknya bulan suci Ramadhan. Secara khusus, dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah melakukan Rukyatul Hilal khususnya yang mengambil posisi rukyat di JawaTimur.
"Dari 124 titik seluruh Indonesia, 27 diantaranya di Jawa Timur. Tentu ini adalah hal yang luar biasa dan patut kita syukuri," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu (22/3) siang.
"Ini menandakan antusiasme dan keguyuban masyarakat dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan," imbuhnya.
Ke 27 titik pemantauan tersebut, dijabarkan Gubernur Khofifah terpencar di seluruh penjuru Bumi Majapahit. Selain itu, lokasi yang dijadikan titik pantau juga terbilang sangat variatif. Mulai dari tempat peribadatan, sekolah, perkantoran, hingga tempat wisata alam.
Diantaranya Masjid Al Hikmah Puger Kab. Jember, Pantai Srau Kecamatan Pringkuku Kab. Pacitan, POB Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Kab. Jombang, Pantai Wotgalih Kec. Yosowilangun Kab. Lumajang, Pantai Gebang Bangkalan dan Pelabuhan Taddan Sampang.
Kemudian ada pula Pantai Pancor, Pantai Plengkung, Gumuk Klasi, Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso, MAN. 3 Kediri Kandangan dan Bukit Gandrung Tanggulasi Medowo Kandangan Kediri, Bukit Banjarsari Wonotirto Kab. Blitar dan Observatorium Jokotole IAIN Madura Pamekasan.
Titik pantau juga terdapat di Gunung Sekekep Pulung, Ibnu Syatir PP Al-Islam Joresan, Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Observatoruim Darul Huda Mayak Ponorogo, Lereng Gunung Pandan, Saradan Kab. Madiun, Ds Dagangan Kec. Dagangan Kab. Madiun.
Selain itu juga di Pantai Tanjung Kodok Lamongan, Bukit Wonocolo Kecamatan Kedewan Kab. Bojonegoro, Bukit Condro Dipo Kebomas Gresik, Pelataran Command Center lt 9 Kominfo Gedung Pemkab Malang, Pantai Taneros Kec. Ambunten Kab. Sumenep dan Menara Rukyatul Hilal Desa Banyururip Kec. Senori Kab. Tuban.
Berdasarkan hasil rukyatul hilal yang telah dilakukan tersebut, selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan pada Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H yang digelar sore ini.
Sementara, mengutip dari siaran pers Kemenag RI, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan bahwa secara hisab, semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H sekitar pukul 00.23 WIB.
Namun, untuk kepastian penentuan awal puasa, dirinya menekankan bahwa masih akan menunggu hasil sidang isbat yang rencananya akan digelar pada Rabu (22/3) sore, pukul 17.00 WIB.
Tercatat ada 124 lokasi titik pemantauan hilal yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Dari 124 titik tersebut, yang spesial kali ini adalah 27 titik diantaranya berlokasi di wilayah Jawa Timur.
Jumlah tersebut menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan lokasi pemantauan hilal terbanyak di tanah air, yang disusul kemudian oleh Provinsi Sumatera Barat sebanyak 21 titik pemantauan.
Merespons data tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bersyukur. Menurutnya ini menjadi bukti semangat dan antusiasme warga, pakar dan ahli ilmu falakiyah Jatim menyambut dan menastikan masuknya bulan suci Ramadhan. Secara khusus, dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah melakukan Rukyatul Hilal khususnya yang mengambil posisi rukyat di JawaTimur.
"Dari 124 titik seluruh Indonesia, 27 diantaranya di Jawa Timur. Tentu ini adalah hal yang luar biasa dan patut kita syukuri," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu (22/3) siang.
"Ini menandakan antusiasme dan keguyuban masyarakat dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan," imbuhnya.
Ke 27 titik pemantauan tersebut, dijabarkan Gubernur Khofifah terpencar di seluruh penjuru Bumi Majapahit. Selain itu, lokasi yang dijadikan titik pantau juga terbilang sangat variatif. Mulai dari tempat peribadatan, sekolah, perkantoran, hingga tempat wisata alam.
Diantaranya Masjid Al Hikmah Puger Kab. Jember, Pantai Srau Kecamatan Pringkuku Kab. Pacitan, POB Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Kab. Jombang, Pantai Wotgalih Kec. Yosowilangun Kab. Lumajang, Pantai Gebang Bangkalan dan Pelabuhan Taddan Sampang.
Kemudian ada pula Pantai Pancor, Pantai Plengkung, Gumuk Klasi, Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso, MAN. 3 Kediri Kandangan dan Bukit Gandrung Tanggulasi Medowo Kandangan Kediri, Bukit Banjarsari Wonotirto Kab. Blitar dan Observatorium Jokotole IAIN Madura Pamekasan.
Titik pantau juga terdapat di Gunung Sekekep Pulung, Ibnu Syatir PP Al-Islam Joresan, Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah IAIN Ponorogo, Observatoruim Darul Huda Mayak Ponorogo, Lereng Gunung Pandan, Saradan Kab. Madiun, Ds Dagangan Kec. Dagangan Kab. Madiun.
Selain itu juga di Pantai Tanjung Kodok Lamongan, Bukit Wonocolo Kecamatan Kedewan Kab. Bojonegoro, Bukit Condro Dipo Kebomas Gresik, Pelataran Command Center lt 9 Kominfo Gedung Pemkab Malang, Pantai Taneros Kec. Ambunten Kab. Sumenep dan Menara Rukyatul Hilal Desa Banyururip Kec. Senori Kab. Tuban.
Berdasarkan hasil rukyatul hilal yang telah dilakukan tersebut, selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan pada Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H yang digelar sore ini.
Sementara, mengutip dari siaran pers Kemenag RI, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan bahwa secara hisab, semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H sekitar pukul 00.23 WIB.
Namun, untuk kepastian penentuan awal puasa, dirinya menekankan bahwa masih akan menunggu hasil sidang isbat yang rencananya akan digelar pada Rabu (22/3) sore, pukul 17.00 WIB.
(atk)