Positif COVID-19 Blitar Melonjak Jadi 93 Pasien, RS Overload
loading...
A
A
A
BLITAR - Jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar , mengalami lonjakan tajam. Kini menjadi 93 kasus menyusul ditemukannya 34 kasus positif baru pada Jumat (17/7/2020).
(Baca juga: PDIP Pilih Gibran, Achmad Purnomo Babat Kumis dan Jenggotnya )
Penambahan 34 kasus baru dalam sehari tersebut, merupakan yang tertinggi di Kabupaten Blitar. Akibatnya, rumah sakit rujukan dan penyangga di wilayah Blitar Raya tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19 atau overload.
"Rumah sakit Ngudi (Ngudi Waluyo Wlingi) sudah full," ujar Krisna Yekti, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar .
Sebanyak 34 pasien positif baru COVID-19 tersebut tersebar di 15 kecamatan. Yakni Kecamatan Binangun, Kecamatan Doko, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Garum, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Ponggok, Kecamatan Sanankulon, Kecamatan Selopuro dan Selorejo.
(Baca juga: Masuk Surabaya Wajib Rapid Test, Ini Penjelasan Persakmi )
"Kemudian Kecamatan Srengat, Kecamatan Talun, Kecamatan Wates dan Kecamatan Wonodadi," tambah Krisna Yekti. Sebanyak 70 persen pasien baru tersebut diketahui sebagai Orang Tanpa Gejala (Orang Tanpa Gejala). Mereka dalam keadaan sehat. Namun saat menjalani swab test, hasilnya positif.
Sedangkan 25 persen sisanya sejak awal mengeluh sakit. Mereka yang kemudian diketahui terkonfirmasi positif tersebut, kata Krisna Yekti menjalani rapid test dan swab test massal. Pemeriksaan dilakukan setelah diketahui ada riwayat berkontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
"Dari 84 yang menjalani swab test, 34 diantaranya terkonfirmasi positif," terang Krisna Yekti. Dengan habisnya daya tampung rumah sakit rujukan dan rumah sakit penyangga di Kabupaten Blitar , Tim Gugus Tugas menggunakan gedung LEC (Local Education Center) milik Provinsi Jatim di Kecamatan Garum sebagai tempat isolasi baru.
(Baca juga: Tragis, Bocah Papua Diperkosa Oknum Polisi Mabuk di Sorong )
Kemudian juga memakai gedung RSUD Srengat yang pembangunannya belum rampung seratus persen, serta puskesmas Sutojayan. Baik pasien yang sakit maupun berstatus OTG, menurut Krisna Yekti akan diisolasi di tiga tempat isolasi baru tersebut. "Kapasitas ketiga tempat isolasi baru tersebut 60 pasien," pungkas Krisna Yekti.
Sementara terhitung hingga Jumat (17/7/2020), jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar , mencapai 93 kasus, dengan perincian 27 sembuh, 57 dirawat dan 9 meninggal dunia. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 sebanyak 98 orang. Dengan perincian, 61 pulang, 11 dirawat dan 26 meninggal dunia.
Sedangkan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.054 orang. Perinciannya, sebanyak 988 orang selesai dipantau 14 hari, 30 orang dipantau, 4 dirawat dan 34 orang meninggal dunia.
(Baca juga: PDIP Pilih Gibran, Achmad Purnomo Babat Kumis dan Jenggotnya )
Penambahan 34 kasus baru dalam sehari tersebut, merupakan yang tertinggi di Kabupaten Blitar. Akibatnya, rumah sakit rujukan dan penyangga di wilayah Blitar Raya tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19 atau overload.
"Rumah sakit Ngudi (Ngudi Waluyo Wlingi) sudah full," ujar Krisna Yekti, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar .
Sebanyak 34 pasien positif baru COVID-19 tersebut tersebar di 15 kecamatan. Yakni Kecamatan Binangun, Kecamatan Doko, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Garum, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Ponggok, Kecamatan Sanankulon, Kecamatan Selopuro dan Selorejo.
(Baca juga: Masuk Surabaya Wajib Rapid Test, Ini Penjelasan Persakmi )
"Kemudian Kecamatan Srengat, Kecamatan Talun, Kecamatan Wates dan Kecamatan Wonodadi," tambah Krisna Yekti. Sebanyak 70 persen pasien baru tersebut diketahui sebagai Orang Tanpa Gejala (Orang Tanpa Gejala). Mereka dalam keadaan sehat. Namun saat menjalani swab test, hasilnya positif.
Sedangkan 25 persen sisanya sejak awal mengeluh sakit. Mereka yang kemudian diketahui terkonfirmasi positif tersebut, kata Krisna Yekti menjalani rapid test dan swab test massal. Pemeriksaan dilakukan setelah diketahui ada riwayat berkontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
"Dari 84 yang menjalani swab test, 34 diantaranya terkonfirmasi positif," terang Krisna Yekti. Dengan habisnya daya tampung rumah sakit rujukan dan rumah sakit penyangga di Kabupaten Blitar , Tim Gugus Tugas menggunakan gedung LEC (Local Education Center) milik Provinsi Jatim di Kecamatan Garum sebagai tempat isolasi baru.
(Baca juga: Tragis, Bocah Papua Diperkosa Oknum Polisi Mabuk di Sorong )
Kemudian juga memakai gedung RSUD Srengat yang pembangunannya belum rampung seratus persen, serta puskesmas Sutojayan. Baik pasien yang sakit maupun berstatus OTG, menurut Krisna Yekti akan diisolasi di tiga tempat isolasi baru tersebut. "Kapasitas ketiga tempat isolasi baru tersebut 60 pasien," pungkas Krisna Yekti.
Sementara terhitung hingga Jumat (17/7/2020), jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar , mencapai 93 kasus, dengan perincian 27 sembuh, 57 dirawat dan 9 meninggal dunia. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 sebanyak 98 orang. Dengan perincian, 61 pulang, 11 dirawat dan 26 meninggal dunia.
Sedangkan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.054 orang. Perinciannya, sebanyak 988 orang selesai dipantau 14 hari, 30 orang dipantau, 4 dirawat dan 34 orang meninggal dunia.
(eyt)