Jelang Ramadan, Peziarah Ramai Datangi Pesarean Sunan Ampel Surabaya

Selasa, 21 Maret 2023 - 11:25 WIB
loading...
A A A
Sunan Ampel menjejakkan kaki di tanah Jawa pada awal dasawarsa keempat abad ke-15. Ia datang bersama ayahnya, yakni Syaikh Ibrahim As-Samarkandi, dan Ali Murtadho atau Ali Musada atau Raden Santri (kakak Sunan Ampel) serta Raden Burereh atau Abu Hurairah (saudara sepupu Sunan Ampel).

Kelancaran Sunan Ampel masuk ke tanah Jawa dan diterima oleh penguasa Majapahit termasuk leluasa menyebarkan Islam di Nusantara, yakni terutama Jawa Timur, tidak lepas dari faktor bibinya.

Bibi Sunan Ampel, yakni Putri Darawati atau Andrawati yang berasal dari negeri Campa merupakan istri Prabu Brawijaya, Raja Majapahit. Pada masa kerajaan Majapahit, Ampel Denta menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa.

Islam oleh Sunan Ampel juga disebarkan melalui jalur pernikahan. Sunan Ampel sendiri menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri Adipati Tuban Arya Teja, yang kemudian menurunkan Mahdum Ibrahim atau Sunan Bonang.

Dalam membumikan Islam, Sunan Ampel dikenal sabar menghadapi berbagai celaan. Saat dicela karena memilih daging kambing yang berbau apak dari pada babi dan katak, Sunan Ampel dikisahkan tetap sabar dan tidak marah.

Sunan Ampel yang merupakan sesepuh Wali Songo, wafat pada 1479 Masehi. Sunan Ampel dimakamkan di sebelah masjid Agung. Makam yang diberi pembatas pagar besi itu tidak pernah sepi oleh peziarah, yakni terutama menjelang bulan ramadan.

Untuk masuk area makam para peziarah rela mengantri berdesak-desakan. Malam itu panjang antrian mencapai sekitar 150 meter. Begitu menjejakkan kaki pada lantai keramik putih area makam, setiap peziarah diharuskan melepas alas kaki sekaligus mengurus sendiri.

Area pesarean penuh sesak. Terutama lokasi yang paling dekat dengan makam. Tidak semua peziarah yang rata-rata datang rombongan, bisa mendaras doa di dekat pusara Sunan Ampel.

Di tengah lalu lalang orang mencari tempat untuk duduk bersila, doa tahlil bergema di mana-mana. “Di sini semua berdoa untuk ngalab berkah Mbah Ampel (Sunan Ampel),” ungkap Dewangga yang tahlil bersama dua putranya.
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1892 seconds (0.1#10.140)