17 Ribu Rumah di 78 Desa Terendam Banjir Sungai Walenae
loading...
Banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terus meluas hingga menggenangi 78 desa. Foto/iNews TV/Amnar Sengkang
A
A
A
WAJO - Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terus meluas. Kini Ada 17 ribu rumah warga yang berada di 78 desa, terendam air banjir hingga ketinggian empat meter.
(Baca juga: Wanita Aceh Selatan Ini Menitikkan Air Mata Saat Dihukum Cambuk )
Banjir tersebut, sudah beberapa bulan ini terjadi, akibat jebolnya tanggul Sungai Walenae. Pada Jumat (17/7/2020) sebanyak 212 kepala keluarga menempati tenda pengungsian, dan 97 kepala keluarga mengungsi secara mandiri.
Rosmini, salah seorang warga yang terpaksa mengungsi, mengaku, terpaksa meninggalkan rumahnya karena banjir semakin parah dan sudah masuk ke dalam rumah. "Saat ini kami membutuhkan bantuan pangan dan air minum," tuturnya.
(Baca juga: Sakit dan Tak Diurus, Damina Harus Hadapi Gugatan Anak dan Cucu )
Koordinator TRC Tim Terpadu Bencana Wajo, Ardi Anugrah mengatakan, kenaikan air banjir mencapai 10 centimeter (cm) setiap harinya. Saat ini jumlah pengungsi juga terus bertambah. "Pemkab Wajo juga telah menetapkan status tanggap darurat," terangnya.
(Baca juga: Wanita Aceh Selatan Ini Menitikkan Air Mata Saat Dihukum Cambuk )
Banjir tersebut, sudah beberapa bulan ini terjadi, akibat jebolnya tanggul Sungai Walenae. Pada Jumat (17/7/2020) sebanyak 212 kepala keluarga menempati tenda pengungsian, dan 97 kepala keluarga mengungsi secara mandiri.
Rosmini, salah seorang warga yang terpaksa mengungsi, mengaku, terpaksa meninggalkan rumahnya karena banjir semakin parah dan sudah masuk ke dalam rumah. "Saat ini kami membutuhkan bantuan pangan dan air minum," tuturnya.
(Baca juga: Sakit dan Tak Diurus, Damina Harus Hadapi Gugatan Anak dan Cucu )
Koordinator TRC Tim Terpadu Bencana Wajo, Ardi Anugrah mengatakan, kenaikan air banjir mencapai 10 centimeter (cm) setiap harinya. Saat ini jumlah pengungsi juga terus bertambah. "Pemkab Wajo juga telah menetapkan status tanggap darurat," terangnya.
(eyt)
Explore More