Sambangi Desa Sillu NTT, BEM Nusantara Edukasi Cegah Stunting
loading...
A
A
A
KUPANG - Pengurus BEM Nusantara menyambangi SDN Enokaka bersama masyarakat di Desa Sillu, Kecamatan Fatulehu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka datang untuk mengedukasi masyarakat mencegah stunting.
"Dalam kegiatan tersebut dilakukan edukasi terhadap ibu hamil, ibu-ibu yang ada di Desa Sillu, untuk mencoba memberikan pemahaman dan penanaman mindset sehat kepada mereka. Kami harap, mereka menerapkan hidup sehat yang memberikan nutrisi penuh pada anak pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK)," kata Koordinator Isu Kesehatan BEM Nusantara, Zidan Nugraha, Kamis (2/3/2023).
Selain itu, kegiatan lain yaitu memberikan edukasi seputar pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat serta anak anak. Hal itu dilandasi dari permasalahan seperti sanitasi yang kurang baik dan pola asuh anak yang kurang maksimal. "Semua itu kami lakukan untuk pencegahan stunting di daerah yang masih kurang terjamah perhatian," jelasnya.
Kedatangan BEM Nusantara itu setelah mereka menggelar Pratemu Nasional XIV Pra-Temu Nasional XIV di Universitas Nusa Cendana, Kupang, pada 27 Februari-2 Maret 2023. Mereka terjun untuk ikut terlibat dalam berbagai problematika masyarakat.
Koordinator Pusat (Korpus) BEM Nusantara Ahmad Faruuq mendukung semua program untuk mencegah stunting. Menurut Faruuq, angka stunting di NTT masih tergolong tinggi sehingga perlu penanganan bersama serta aksi nyata.
"Stunting ini merupakan persoalan semua komponen. Baik skala daerah maupun skala nasional. Kami BEM Nusantara sangat mendukung dan ingin memberikan kontribusi kami dalam menekan angka stunting di Indonesia dengan aksi nyata, tidak hanya edukasi. Akan segera kami konsep," tandasnya.
Agenda pemberantasan stunting, sambung Faruuq, bukan hanya persoalan di NTT saja. Dia berharap semua pihak bahu-membahu dalam pemberantasan stunting dan gizi buruk di Indonesia.
"Dalam kegiatan tersebut dilakukan edukasi terhadap ibu hamil, ibu-ibu yang ada di Desa Sillu, untuk mencoba memberikan pemahaman dan penanaman mindset sehat kepada mereka. Kami harap, mereka menerapkan hidup sehat yang memberikan nutrisi penuh pada anak pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK)," kata Koordinator Isu Kesehatan BEM Nusantara, Zidan Nugraha, Kamis (2/3/2023).
Selain itu, kegiatan lain yaitu memberikan edukasi seputar pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat serta anak anak. Hal itu dilandasi dari permasalahan seperti sanitasi yang kurang baik dan pola asuh anak yang kurang maksimal. "Semua itu kami lakukan untuk pencegahan stunting di daerah yang masih kurang terjamah perhatian," jelasnya.
Kedatangan BEM Nusantara itu setelah mereka menggelar Pratemu Nasional XIV Pra-Temu Nasional XIV di Universitas Nusa Cendana, Kupang, pada 27 Februari-2 Maret 2023. Mereka terjun untuk ikut terlibat dalam berbagai problematika masyarakat.
Koordinator Pusat (Korpus) BEM Nusantara Ahmad Faruuq mendukung semua program untuk mencegah stunting. Menurut Faruuq, angka stunting di NTT masih tergolong tinggi sehingga perlu penanganan bersama serta aksi nyata.
"Stunting ini merupakan persoalan semua komponen. Baik skala daerah maupun skala nasional. Kami BEM Nusantara sangat mendukung dan ingin memberikan kontribusi kami dalam menekan angka stunting di Indonesia dengan aksi nyata, tidak hanya edukasi. Akan segera kami konsep," tandasnya.
Agenda pemberantasan stunting, sambung Faruuq, bukan hanya persoalan di NTT saja. Dia berharap semua pihak bahu-membahu dalam pemberantasan stunting dan gizi buruk di Indonesia.
(poe)