Pengakuan Ibu yang Anaknya Tewas usai Pesta Miras Akibat Dipaksa dan Dianiaya Temannya
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tiga orang pelajar di Kota Makassar tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan . Rahmawati, ibu salah satu korban bernama Ahmad Alif (15) pun angkat bicara.
Dia menyebutkan, ada pemaksaan yang dilakukan rekan-rekan korban untuk berpesta miras oplosan. Hal itu merujuk dari video yang diterima sang ibu pascakejadian.
"Anak saya sempat mengalami penganiayaan dan direkam oleh rekannya saat berada di dalam kamar indekos yang dijadikan lokasi pesta miras oplosan," katanya.
Dia hari setelah kejadian, korban diketahui meninggal dunia meski sempat dibawa ke Rumah Sakit DR Tadjuddin Chalid karena mengalami kondisi lemas serta sakit di bagian perut dan kepalanya. Di tubuh korban juga didapati keluarga beberapa luka yang diduga akibat penganiayaan.
Sementara Itu, pelaku yang diduga menganiaya serta ikut berpesta miras dengan Alif, juga menjalani perawatan intensif di RS Daya pascameninggalnya Ahmad Alif. Korban kini telah dimakamkan di TPU Laikang, Makassar.
Menurut ibu korban, Rahmawati, sebelum dirawat karena mengalami kejang-kejang, Ahmad Alif sempat bercerita sempat dipaksa dan ditahan oleh rekannya untuk berpesta miras yang berujung maut.
"Dia (korban) mulai mengalami oleng dan muntah-muntah sebelum meninggal dunia," ujarnya.
Keluarga korban pun kini telah melaprkan peristiwa penganiayaan Alif ke Polda Sulsel. "Kami berharap pelaku yang memaksa dan menganiaya Alif untuk menenggak miras oplosan hingga meninggal dunia diproses hukum," ungkapnya.
Sebelumnya, pesta miras oplosan berujung maut digelar oleh sejumlah pelajar di salah satu kamar indekos di Jalan Sanrangan, Biringkanaya Kota Makassar. Selain pesta miras diduga juga terjadi penganiayaan dan pemaksaan.
Dia menyebutkan, ada pemaksaan yang dilakukan rekan-rekan korban untuk berpesta miras oplosan. Hal itu merujuk dari video yang diterima sang ibu pascakejadian.
"Anak saya sempat mengalami penganiayaan dan direkam oleh rekannya saat berada di dalam kamar indekos yang dijadikan lokasi pesta miras oplosan," katanya.
Dia hari setelah kejadian, korban diketahui meninggal dunia meski sempat dibawa ke Rumah Sakit DR Tadjuddin Chalid karena mengalami kondisi lemas serta sakit di bagian perut dan kepalanya. Di tubuh korban juga didapati keluarga beberapa luka yang diduga akibat penganiayaan.
Sementara Itu, pelaku yang diduga menganiaya serta ikut berpesta miras dengan Alif, juga menjalani perawatan intensif di RS Daya pascameninggalnya Ahmad Alif. Korban kini telah dimakamkan di TPU Laikang, Makassar.
Menurut ibu korban, Rahmawati, sebelum dirawat karena mengalami kejang-kejang, Ahmad Alif sempat bercerita sempat dipaksa dan ditahan oleh rekannya untuk berpesta miras yang berujung maut.
"Dia (korban) mulai mengalami oleng dan muntah-muntah sebelum meninggal dunia," ujarnya.
Keluarga korban pun kini telah melaprkan peristiwa penganiayaan Alif ke Polda Sulsel. "Kami berharap pelaku yang memaksa dan menganiaya Alif untuk menenggak miras oplosan hingga meninggal dunia diproses hukum," ungkapnya.
Sebelumnya, pesta miras oplosan berujung maut digelar oleh sejumlah pelajar di salah satu kamar indekos di Jalan Sanrangan, Biringkanaya Kota Makassar. Selain pesta miras diduga juga terjadi penganiayaan dan pemaksaan.
(nic)