Pelajar di Makassar Tewas Diduga Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras Oplosan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tiga pelajar di Kota Makassar tewas diduga akibat minuman keras (miras) oplosan. Satu di antara tiga pelajar itu diduga mengalami penganiayaan dan dipaksa untuk mengonsumsi minuman memabukkan tersebut.
Dugaan ini diungkapkan Rahmawati, ibu salah satu korban setelah menerima video pesta miras para pelajar tersebut. Rahmawati mengungkapkan, anaknya sempat mengalami penganiayaan dan direkam oleh rekannya di kamar kos Jalan Sanrangan, Kota Makassar, yang menjadi lokasi pesta miras.
Dalam video yang dilihat Rahmawati memperlihatkan bagaimana penganiayaan terhadap Ahmad Alif (15). Dia sedang berpesta miras dan direkam teman yang lainnya.
Baca juga: Pesta Miras Oplosan Berujung Maut, 2 Tewas 3 Dirawat di RS
Dua hari setelah itu, korban diketahui meninggal dunia meskipun sempat dibawa ke Rumah sakir dr Tadjuddin Chalid karena kondisinya lemas dan sakit di bagian perut serta kepala. Keluarga mendapati sejumlah luka di tubuh, diduga akibat dianiaya.
Sementara, pelaku yang diduga menganiaya Alif juga menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Daya. Sedangkan jenazah Alif sudah dimakamkan di TPU Laikang, Kota Makassar.
"Sebelum dirawat, anak saya kejang-kejang. Dia sempat cerita dipaksa dan ditahan oleh rekannya untuk berpesta miras oplosan yang berujung maut," kata Rahmawati. Dia menambahkan, sebelum mengembuskan nafas terakhir, anaknya sempat oleng dan muntah-muntah.
Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polda Sulawesi Selatan. Pihak keluarga berharap polisi segera bertindak dan memproses hukum para pelakunya.
Sebelumnya, pesta miras oplosan di kamar kos oleh sejumlah pelajar digelar selama dua hari, Selasa (21/2/2023). Akibat pesta miras tersebut, tiga pelajar tewas menenggak alkohol 96 persen dicampur soft drink dan anggur merah.
Lihat Juga: Peredaran Skincare Abal-abal Dibongkar Polda Sulsel, Produk Mira Hayati hingga Fenny Frans Disita
Dugaan ini diungkapkan Rahmawati, ibu salah satu korban setelah menerima video pesta miras para pelajar tersebut. Rahmawati mengungkapkan, anaknya sempat mengalami penganiayaan dan direkam oleh rekannya di kamar kos Jalan Sanrangan, Kota Makassar, yang menjadi lokasi pesta miras.
Dalam video yang dilihat Rahmawati memperlihatkan bagaimana penganiayaan terhadap Ahmad Alif (15). Dia sedang berpesta miras dan direkam teman yang lainnya.
Baca juga: Pesta Miras Oplosan Berujung Maut, 2 Tewas 3 Dirawat di RS
Dua hari setelah itu, korban diketahui meninggal dunia meskipun sempat dibawa ke Rumah sakir dr Tadjuddin Chalid karena kondisinya lemas dan sakit di bagian perut serta kepala. Keluarga mendapati sejumlah luka di tubuh, diduga akibat dianiaya.
Sementara, pelaku yang diduga menganiaya Alif juga menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Daya. Sedangkan jenazah Alif sudah dimakamkan di TPU Laikang, Kota Makassar.
"Sebelum dirawat, anak saya kejang-kejang. Dia sempat cerita dipaksa dan ditahan oleh rekannya untuk berpesta miras oplosan yang berujung maut," kata Rahmawati. Dia menambahkan, sebelum mengembuskan nafas terakhir, anaknya sempat oleng dan muntah-muntah.
Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polda Sulawesi Selatan. Pihak keluarga berharap polisi segera bertindak dan memproses hukum para pelakunya.
Sebelumnya, pesta miras oplosan di kamar kos oleh sejumlah pelajar digelar selama dua hari, Selasa (21/2/2023). Akibat pesta miras tersebut, tiga pelajar tewas menenggak alkohol 96 persen dicampur soft drink dan anggur merah.
Lihat Juga: Peredaran Skincare Abal-abal Dibongkar Polda Sulsel, Produk Mira Hayati hingga Fenny Frans Disita
(msd)