Wacana Penundaan Pemilu 2024 Ditolak Kiai Jawa-Madura, Kakak Gus Baha Singgung Semeru Baik-baik Saja
loading...
A
A
A
Halaqah kebangsaan di Pondok Pesantren Ribath Nurul Anwar Sragen berlangsung tertutup. Ponpes Ribath Nurul Anwar Sragen merupakan pesantren asuhan KH Ahmad Wafi Maimun atau Gus Wafi putra almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Para kiai dan ulama NU yang hadir sekitar 40-an orang. Di antaranya KH Ahmad Ainul Yaqin atau Gus Mad Tuban, Gus Fuad Dimyati Ponpes Tremas Pacitan, dan KH Bustomi Jauhari atau Gus Utom Magetan. Kemudian KH Mas Mansyur Surabaya, KH Ahmad Ridwan Malang, KH Ikhrom Hasan Bayuwangi, KH Ahmad Asnawi Kudus, dan Gus Munib.
Sementara terkait cawapres pendamping, para kiai dan ulama berharap Anies Baswedan memiliki cawapres dari kalangan NU. Sejumlah nama muncul sekaligus direkomendasikan dalam halaqah kebangsaan. Di antaranya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Kemudian muncul nama KH Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. Taj Yasin merupakan putra Mbah Moen yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah. Ada juga nama Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur, dan sekaligus Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah dianggap pantas mendampingi Anies.
Tokoh NU lainnya yang muncul dalam rekomendasi para kiai sebagai cawapres pendamping Anies adalah Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PBNU. Kemudian Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan KH Said Aqil Siraj, mantan Ketua Umum PBNU.
Sementara di luar kalangan NU, muncul usulan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ilham Akbar Habibie, putra Presiden RI ketiga BJ Habibie.
Risalah Sragen yang berisi nama cawapres dari kalangan NU itu selanjutnya akan direkomendasikan kepada Anies Baswedan. Gus Mahasin yang sejak awal lebih dulu menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan mengatakan, dengan cawapres dari NU potensi kemenangan Anies dalam Pilpres 2024 akan semakin besar.
"Menang di pilpres dan mengedepankan akhlakul karimah," katanya. Sementara Gus Wafi mengatakan, doa-doa yang dilangitkan para kiai dan ulama akan menjadi benteng untuk Anies Baswedan.
Para kiai dan ulama NU yang hadir sekitar 40-an orang. Di antaranya KH Ahmad Ainul Yaqin atau Gus Mad Tuban, Gus Fuad Dimyati Ponpes Tremas Pacitan, dan KH Bustomi Jauhari atau Gus Utom Magetan. Kemudian KH Mas Mansyur Surabaya, KH Ahmad Ridwan Malang, KH Ikhrom Hasan Bayuwangi, KH Ahmad Asnawi Kudus, dan Gus Munib.
Sementara terkait cawapres pendamping, para kiai dan ulama berharap Anies Baswedan memiliki cawapres dari kalangan NU. Sejumlah nama muncul sekaligus direkomendasikan dalam halaqah kebangsaan. Di antaranya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Baca Juga
Kemudian muncul nama KH Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. Taj Yasin merupakan putra Mbah Moen yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah. Ada juga nama Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur, dan sekaligus Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah dianggap pantas mendampingi Anies.
Tokoh NU lainnya yang muncul dalam rekomendasi para kiai sebagai cawapres pendamping Anies adalah Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PBNU. Kemudian Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan KH Said Aqil Siraj, mantan Ketua Umum PBNU.
Sementara di luar kalangan NU, muncul usulan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ilham Akbar Habibie, putra Presiden RI ketiga BJ Habibie.
Baca Juga
Risalah Sragen yang berisi nama cawapres dari kalangan NU itu selanjutnya akan direkomendasikan kepada Anies Baswedan. Gus Mahasin yang sejak awal lebih dulu menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan mengatakan, dengan cawapres dari NU potensi kemenangan Anies dalam Pilpres 2024 akan semakin besar.
"Menang di pilpres dan mengedepankan akhlakul karimah," katanya. Sementara Gus Wafi mengatakan, doa-doa yang dilangitkan para kiai dan ulama akan menjadi benteng untuk Anies Baswedan.