DPRD Kobar Minta Warga Jaga Alat Pemantau Kualitas Udara
loading...
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman mengajak masyarakat untuk bersama menjaga aset pemerintah. iNews TV/Sigit
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng mengajak masyarakat menjaga alat pantau kualitas udara atau Air Quality Monitoring System (AQMS) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Alat tersebut kini dipasang di Taman Kota Bundaran Pancasila dan tidak berpagar.
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suhermanmengajak masyarakat untuk bersama menjaga aset pemerintah. "Mari bersama - sama kita menjaga alat ukur indeks udara tersebut. Lantaran harganya cukup mahal dan tidak semua kabupaten kota memilikinya," ujarnya Kamis (16/7/2020).
Ia mengapresiasi adanya alat ukur kualitas udara di Kobar. Sebab dengan alat tersebut pemerintah dapat mengetahui kadar baik atau buruknya udara untuk kesehatan masyarakat. Sesuai prakiraan BMKG pada Juli dan Agustus terjadi musim kemarau sehingga dikhawatirkan terjadi karhutla.
"Dengan alat ini maka pemerintah dapat mengambil tindakan cepat, apabila udara kurang baik. Seperti pengurangan aktifitas masyarakat di luar rumah, libur sekolah dan atau pengetatan pakai masker," katanya. (Baca: Kejari Lampung Musnahkan Barang Bkti Narkoba hingga Senpi).
Politisi Partai Gerindra ini juga menyarankan kepada Pemkab Kobar agar sekeliling alat tersebut diberi pagar. Ini guna menghindari tangan usil yang akan mengakibatkan rusaknya alat tersebut.
"Tadi sudah saya usulkan supaya diberi pagar. Antisipasi tangan usil yang tidak bertanggung jawab dan berdampak pada rusaknya alat pemantau kualitas udara," pungkasnya.
Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suhermanmengajak masyarakat untuk bersama menjaga aset pemerintah. "Mari bersama - sama kita menjaga alat ukur indeks udara tersebut. Lantaran harganya cukup mahal dan tidak semua kabupaten kota memilikinya," ujarnya Kamis (16/7/2020).
Ia mengapresiasi adanya alat ukur kualitas udara di Kobar. Sebab dengan alat tersebut pemerintah dapat mengetahui kadar baik atau buruknya udara untuk kesehatan masyarakat. Sesuai prakiraan BMKG pada Juli dan Agustus terjadi musim kemarau sehingga dikhawatirkan terjadi karhutla.
"Dengan alat ini maka pemerintah dapat mengambil tindakan cepat, apabila udara kurang baik. Seperti pengurangan aktifitas masyarakat di luar rumah, libur sekolah dan atau pengetatan pakai masker," katanya. (Baca: Kejari Lampung Musnahkan Barang Bkti Narkoba hingga Senpi).
Politisi Partai Gerindra ini juga menyarankan kepada Pemkab Kobar agar sekeliling alat tersebut diberi pagar. Ini guna menghindari tangan usil yang akan mengakibatkan rusaknya alat tersebut.
"Tadi sudah saya usulkan supaya diberi pagar. Antisipasi tangan usil yang tidak bertanggung jawab dan berdampak pada rusaknya alat pemantau kualitas udara," pungkasnya.
(nag)
Explore More