Saat Akses Internet, Anak-anak Wajib Didampingi Guru dan Orang Tua
loading...
A
A
A
Inta Oceania juga menekankan pentingnya pendampingan orang tua terhadap anak. Mengutip laporan Digital Quotient Institute (DQI) 2020, Inta mencatat dampak kemudahan akses internet, khususnya di masa pandemi Covid-19 tahun 2019/2020, terhadap anak-anak.
Menurut DQI 2020, saat mengakses internet, risiko yang diderita anak meliputi serangan perundungan cyber (45 persen), rusaknya reputasi nama baik (39 persen), terpapar kekerasan dan pornografi (29 persen), ancaman siber (28 persen), dan interaksi sosial yang tidak aman (17 persen).
”Ini berimplikasi pada keseharian anak. Menjadi susah tidur, agresif, dan terganggu pertumbuhan otaknya. Puncaknya, terjadi ketergantungan pada gadget hingga gangguan mental pada anak,” terang Intan di hadapan lebih dari 500 peserta webinar.
Karena itu, orang tua dan guru menjadi kunci, baik di rumah apalagi di sekolah, dalam keseharian anak-anak saat mengakses internet. Orangtua mesti paham betul dan mengawasi, serta jangan malu belajar dan bertanya pada generasi milenial.
”Utamanya, terkait fitur-fitur yang bermanfaat untuk mengembangkan minat dan bakat serta wawasan yang lebih luas,” timpal Sopingi.
Lihat Juga: Kronologi Pelajar SMA Tewas Dikeroyok Oknum Anggota PSHT, Batok Kepala Pecah Dipukul Batu Paving
Menurut DQI 2020, saat mengakses internet, risiko yang diderita anak meliputi serangan perundungan cyber (45 persen), rusaknya reputasi nama baik (39 persen), terpapar kekerasan dan pornografi (29 persen), ancaman siber (28 persen), dan interaksi sosial yang tidak aman (17 persen).
”Ini berimplikasi pada keseharian anak. Menjadi susah tidur, agresif, dan terganggu pertumbuhan otaknya. Puncaknya, terjadi ketergantungan pada gadget hingga gangguan mental pada anak,” terang Intan di hadapan lebih dari 500 peserta webinar.
Karena itu, orang tua dan guru menjadi kunci, baik di rumah apalagi di sekolah, dalam keseharian anak-anak saat mengakses internet. Orangtua mesti paham betul dan mengawasi, serta jangan malu belajar dan bertanya pada generasi milenial.
”Utamanya, terkait fitur-fitur yang bermanfaat untuk mengembangkan minat dan bakat serta wawasan yang lebih luas,” timpal Sopingi.
Lihat Juga: Kronologi Pelajar SMA Tewas Dikeroyok Oknum Anggota PSHT, Batok Kepala Pecah Dipukul Batu Paving
(don)