Fakta-fakta Rusuh Suporter Laga PSIS Vs Persis di Stadion Jatidiri, Diwarnai Tembakan Gas Air Mata

Jum'at, 17 Februari 2023 - 19:58 WIB
loading...
Fakta-fakta Rusuh Suporter Laga PSIS Vs Persis di Stadion Jatidiri, Diwarnai Tembakan Gas Air Mata
Kerusuhan suporter mencoreng pertandingan antara PSIS Semarang dengan Persis Solo yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023) sore. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Kerusuhan suporter mencoreng pertandingan antara PSIS Semarang dengan Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (17/2/2023) sore. Bentrok antarsuporter terjadi karena tidak diperbolehkan merangsek masuk ke stadion.

Padahal pertandingan dua klub elite di Jawa Tengah ini memang digelar tanpa penonton. Sehingga suporter tidak diperbolehkan masuk ke dalam Stadion Jatidiri.



Suporter yang kecewa pun beralasan pengumuman dari panitia pertandingan bahwa laga digelar tanpa suporter mendadak. Padahal mereka sudah datang ke stadion untuk menonpok tim jagoan mereka.

"Karena pengumumannya mendadak (digelar tanpa penonton), kami nekat ingin masuk," kata Agata, salah satu suporter.

Berikut fakta-fakta kerusuhan suporter di Stadion Jatidiri:

1. Ricuh suporter terjadi karena dari mereka yang rata-rata pendukung PSIS memaksa masuk ke dalam Stadion Jatidiri Semarang. Padahal, laga PSIS vs Persis Solo digelar tanpa penonton. Namun, ternyata suporter tetap nekat datang ke stadion.

2. Aksi pelemparan batu dan botol kaca mewarnai rusuh suporter itu. Mereka berada di luar stadion sejak sekitar pukul 15.00 WIB. Salah satu alasan pertandingan ini digelar tanpa suporter adalah pertimbangan keamanan.



3. Tembakan gas air mata mewarnai insiden sore itu. Aparat Brimob yang diturunkan tampak menghadang para suporter yang beringas. Tahapan demi tahapan dilalui, mulai dari imbauan dengan mobil polisi yang dilengkapi pengeras suara hingga tembakan gas air mata.

4. Ricuh suporter di sekitar pintu masuk Stadion Jatidiri Semarang akhirnya berhasil diredam aparat kepolisian. Seribuan suporter yang sempat menyemut dan ricuh dengan aparat berangsur bubar dan pulang. Mereka juga sempat berfoto dengan aparat polisi yang berjaga. Berjabat tangan. Bernyanyi Mars PSIS hingga melantunkan sholawat Nabi.

"Situasi sudah kondusif, teratasi dengan baik," ungkap Wakapolrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi.

Pihaknya mengawal kepulangan suporter itu. Ricuh suporter terjadi karena dari mereka yang rata-rata suporter PSIS memaksa masuk ke dalam Stadion Jatidiri Semarang.

Saat sudah bubar itu, jalan-jalan di sekitar Stadion Jatidiri Semarang dipenuhi kerumunan supporter. Di antaranya Jalan Semeru arah ke pertigaan SMA Don Bosco sekitar Akademi Kepolisian (Akpol) hingga Kawasan Jalan Telaga Bodas Raya.

Mereka sempat meblokade jalan dengan batang kayu, namun sudah dibersihkan. Jalanan bisa dilalui kembali.

Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengemukakan massa suporter tadi diperkirakan 1.500 orang. Sementara petugas yang diterjunkan mencapai 900 personel.

"Kejadian tadi karena ada desakan (suporter yang datang) ingin menyaksikan secara langsung," kata dia.

Sebab pertandingan digelar tanpa penonton, maka polisi melakukan penyekatan ketika massa berniat merangsek ke pintu masuk stadion. Kapolrestabes memastikan semuanya tidak memiliki tiket.

Hal itu yang sempat membuat ricuh di sekitaran pintu masuk Stadion Jatidiri. Polisi kemudian mengambil sejumlah tindakan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)