Kesetian Inggit Garnasih Dampingi Soekarno Lawan Penjajah, Menginspirasi Pemprov Jabar Ajukan Gelar Pahlawan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kesetiaan mendampingi Soekarno di tengah berbagai himpitan masa penjajahan, dilakukan Inggit Garnasih dengan penuh ketulusan. Wanita asal Bandung, yang dinikai Bapak Proklamator tersebut, turut berjuang memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajahan.
Kisah kesetiaan Inggit Garnasih untuk mendukung setiap gerakan Soekarno dalam melawan penjajahan tersebut, menginspirasi Pemprov Jabar untuk kembali mengajukan namanya mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Untuk mewujudkan gelar pahlawan nasional tersebut, Pemprov Jabar mengajukannya ke pemerintah pusat pada Jumat (17/2/2023). Tanggal 17 Februari dipilih, karena bertepatan dengan hari lahir Inggit Garnasih.
Guru besar sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad), Reiza D. Dienaputra menyebutkan, Inggit Garnasih dinilai sebagai wanita asli tanah Priangan, yang setia dan loyal mendampingi Soekarno sejak kuliah, hingga mengantarkan kemerdekaan Indonesia.
Inggit Garnasih lahir pada 17 Februari 1888 di kawasan Banjaran, Bandung, Karesidenan Priangan, Hindia Belanda. Tempat lahir Inggit Garnasih tersebut, kini secara administrasi masuk wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pada 24 Maret 1923, Inggit Garnasih dinikahi Soekarno di rumah orang tua Inggit Garnasih yang ada di Jalan Javaveel, atau kini menjadi Jalan Suniaraja, Kota Bandung. "Inggit Garnasih, wanita yang setia kala menemani perjuangan sang proklamator Indonesia, untuk merintis kemerdekaan," tutur Reiza.
Kisah kesetiaan Inggit Garnasih untuk mendukung setiap gerakan Soekarno dalam melawan penjajahan tersebut, menginspirasi Pemprov Jabar untuk kembali mengajukan namanya mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Untuk mewujudkan gelar pahlawan nasional tersebut, Pemprov Jabar mengajukannya ke pemerintah pusat pada Jumat (17/2/2023). Tanggal 17 Februari dipilih, karena bertepatan dengan hari lahir Inggit Garnasih.
Guru besar sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad), Reiza D. Dienaputra menyebutkan, Inggit Garnasih dinilai sebagai wanita asli tanah Priangan, yang setia dan loyal mendampingi Soekarno sejak kuliah, hingga mengantarkan kemerdekaan Indonesia.
Inggit Garnasih lahir pada 17 Februari 1888 di kawasan Banjaran, Bandung, Karesidenan Priangan, Hindia Belanda. Tempat lahir Inggit Garnasih tersebut, kini secara administrasi masuk wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pada 24 Maret 1923, Inggit Garnasih dinikahi Soekarno di rumah orang tua Inggit Garnasih yang ada di Jalan Javaveel, atau kini menjadi Jalan Suniaraja, Kota Bandung. "Inggit Garnasih, wanita yang setia kala menemani perjuangan sang proklamator Indonesia, untuk merintis kemerdekaan," tutur Reiza.